Dewan Kota Pertanyakan Kontribusi Tenaga Kerja Asing di Kota Bengkulu
BENGKULU – Komisi I DPRD Kota Bengkulu menggelar hearing bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bengkulu dengan agenda membahas tentang Tenaga Kerja Asing (TKA), Selasa (15/6). Serta mempertanyakan kontribusi masuknya TKA di Kota Bengkulu terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu.
Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu Teuku Zulkarnain mengatakan, bahwa pihak Disnaker Kota Bengkulu harus mempunyai data tenaga kerja asing tersebut. Walupun memang kewenangan lebih banyak di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu. Namun demikian Disnaker Kota Bengkulu juga memiliki kewenangan untuk mendata berapa tenaga kerja asing tersebut dan apa kontribusi mereka terhadap Kota Bengkulu.
“Kita juga minta data pengangguran di Kota Bengkulu agar nanti bisa diberikan pelatihan dan lapangan pekerjaan,” kata Teuku.
Tak hanya itu, Disnaker harus memenuhi hak-hak bagi masyarakat agar dapat diberikan pekerjaan dengan bekerja sama melalui dinas perizinan. “Sebagai contoh ada Indomaret, mereka melakukan perizinan di Kota Bengkulu, kemudian persoalan tenaga kerja mereka belum selesai maka bisa melakukan koordinasi dulu ke dinas perizinan untuk tidak mengeluarkan izin terlebih dulu," imbuh Teuku.
Harusnya setiap Investasi masuk ke Kota Bengkulu terlebih dulu harus diimbangi pekerjanya yang berasal dari penduduk Kota Bengkulu untuk bekerja di perusahaan tersebut. Sementara itu, Plt Dinas Tenaga Kerja Kota Bengkulu Ahmat menjelaskan, bahwa ada tenaga kerja asing yang terdata di Disnaker sekitar 100 orang yang bekerja di Kota Bengkulu dan itu semua rata-rata berasal dari Negara Cina.
“Tekait apa kontribusi mereka terhadap Pemda Kota Bengkulu akan kita pelajari terlebih dulu. Dulu sempat kita usulkan sampai bagian hukum tetapi ada kebijakan dari Kementerian bahwa kebijakan tersebut ditarik pusat dan sampai situ tidak bisa melakukan retribusi. Untuk kedepan akan kita lakukan pendaatan terhadap pekerja di Kota Bengkulu,” tutup Ahmat. (cw1/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: