KKT Minta Ritual Tabut Tetap Digelar
BENGKULU - Tradisi Budaya Kerukunan Keluarga Tabut (TBKKT) memastikan ritual adat pelaksanaan tabut akan tetap dilaksanakan pada tahun ini. Hal itu disampaikan dalam kegiatan konfrensi pers yang digelar pada Kamis (17/6) siang.
Nantinya rangkaian ritual Tabut itu akan digelar sesuai dengan protokol kesehatan tanpa mengundang banyak massa. Hal ini juga menyusul minimnya anggaran untuk pelaksanaan tabut akibat pengalihan dampak Covid-19.
“Pelaksanaan ritual tabut bakal tetap digelar sesuai jadwal biasanya, tetap mengikuti prokes dan tidak mengumpulkan massa,” ungkap Ketua Harian KKT, Junai Zul.
Pelaksanaan Tabut akan tetap digelar pada tanggal 1 hingga 10 Muharram. Para pengurus KKT menyatakan bahwa ritual Tabut tetap akan dilaksanakan seperti biasa. Bedanya, tidak ada festival seperti tahun-tahun sebelumnya mengingat situasi pandemi Covid-19 belum berakhir. Selain itu, berdasarkan kesepakatan seluruh pengurus dan kelompok didapati pembuatan pembangunan tabut yang besar tidak dilakukan. Tabutnya nanti akan dibuat lebih kecil dan akan diletak di rumah masing-masing pembuat Tabut.
“Kami dari keluarga pembuat Tabut dan pengurus TB KKT menyatakan akan tetap melaksanakan rangkaian ritual Tabut sesuai dengan protokoler kesehatan yang berlaku,” tegasnya sekali lagi.
Pihaknya sudah memasukan surat permohonan ke Satgas Covid-19 sejak beberapa waktu lalu namun belum ada balasannya. Ia berharap Satgas Covid-19 bisa memberikan persetujuan terkait digelarnya kegiatan ritual tersebut. Pihaknya memastikan tidak akan ada aktifitas seperti arak-arak atau mengumpulkan massa. Jika ada ditemui nantinya, pihaknya siap untuk dibubarkan kegiatannya.
Dikarenakan pihaknya telah menyepakati akan melaksanakan kegiatan ritual dirumah kelompok tabut masing-masing. “Tidak ada arak-arak, sudah disepakati bersama, kita berharap bisa disetujui ini suratnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan, SH, MM mengatakan meskipun saat ini masih dalam pandemi Covid-19, pihaknya berencana untuk menggelar festival Tabut dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Melihat kondisi saat ini kemungkinan untuk event lomba itu ditiadakan,” sampainya.
Kemudian, untuk rencana pelaksanaan kegiatan festival Tabut ini pun tetap melihat perkembangan. Pihaknya berharap agar pandemi ini segera berakhir. Apalagi dengan melihat perkembangan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang masih dinamis. “Dan bisa melakukan kegiatannya nanti, dengan protokol kesehatan yang ketat. Seperti tahun kemarin kita hanya adakan ritual saja," imbuhnya.
Selain itu, dampak refocusing anggaran ini juga berpengaruh dengan rencana fisik rehab tempat wisata yang ada. Termasuk juga perayaan seni nasional di Provinsi Bengkulu dibatalkan. Untuk diketahui, tahun 2020 lalu selain festival tabut untuk event lainnya yang masuk dalam kalender kementerian pariwisata, yaitu festival Bumi Rafflesia dan Festival Pesisir Pantai Panjang batal dilaksanakan.
Pasalnya, saat itu jumlah kasus konfirmasi Covid-19 sangat tinggi. Sehingga pemerintah daerah membatalkan event wisata itu, dengan tujuan untuk menghindari terjadi kerumunan massa dalam jumlah banyak. (cup/war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: