Pulau Baai Masih jadi Pilihan Utama

BENGKULU - Pelabuhan Pulau Baai tetap menjadi akses utama untuk pengapalan barang ekspor dari Bengkulu ke luar negeri. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, persentase ekspor dari Bengkulu menuju negara tujuan dari Pelabuhan Pulau Baai mencapai 69,62 persen atau sebesar 9,52 juta Dollar Amerika (US$) dari total ekspor yang sebesar 13,68 Juta US$.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal mengatakan angka-angka ekspor Mei tetap menarik dicermati. Satu diantaranya dermaga kebanggaaan Bengkulu menjadi pelabuhan paling besar memuat asal barang selain empat pelabuhan yang sering dipakai mengapalkan barang dari Bengkulu.

“Setelah Pulau Baai disusul Pelabuhan Sungai Musi atau Boom Baru yang mencapai sebesar 23,13 persen atau senilai 8,78 juta US$,” bebernya.

Selanjutnya melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 0,99 juta US$ (7,25 persen), melalui Soekarno Hatta mencapai 123 US$ (0,001 persen), dan melalui Denpasar/Ngurah Rai mencapai 99 US$ (0,001%). Meski ekspor posisi Mei angkanya tetap baik tetapi total nilai ekspor ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan ekspor bulai April yang justru tercatat sebesar 15, 63 juta US$.  Penurunannya mencapai 12,47 persen. Diperkirakan lantaran Pandemi memaksa jumlah barang dan nilai yang diekspor mengalami penurunan.

Pada April dan Mei 2021, tidak ada impor barang ke Provinsi Bengkulu. Nilai impor ini mengalami penurunan sebesar 100 persen jika dibandingkan dengan impor pada bulan Mei 2020 yang tercatat sebesar 0,19 juta US$. Neraca perdagangan Provinsi Bengkulu bulan Mei 2021 surplus sebesar 13,68 juta US$. Sedangkan neraca perdagangan bulan Januari - Mei 2021 mengalami surplus sebesar 74,06 juta US$.

Jika dilihat dari negara tujuan diketahui ekspor Provinsi Bengkulu, Mei 2021 ke ASEAN tercatat sebesar 8,36 juta US$ (61,07 persen), ke Uni Eropa sebesar 0,49 juta US$ (3,61 persen), dan ke negara lainnya sebesar 4,83 juta US$ (35,32 persen). Menurut negara utama tujuan ekspor, ekspor terbesar Provinsi Bengkulu pada bulan Mei 2021 yaitu ke Thailand 3,97 juta US$ (29,02 persen), Philipina 3,30 juta US$ (24,09 persen), Amerika Serikat 1,66 juta US$ (12,16 persen), dan negara lainnya sebesar 4,75 juta US$ (34,73 persen). (iks)

Sumber: