HONDA

Jalani Tugas Penanganan Covid-19, Lima Perawat di Bengkulu Dianiaya

Jalani Tugas Penanganan Covid-19, Lima Perawat di Bengkulu Dianiaya

 

BENGKULU - Dalam sepekan ini tercatat  Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Bengkulu ada lima perawat di Provinsi Bengkulu diduga mengalami tindakan penganiayaan. Ini disampaikan oleh Ketua PPNI Provinsi Bengkulu, H. Fauzan Adriansyah S.KM MM, untuk itu pihaknya meminta agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. BACA JUGA: PPNI Sebut 30 Persen Perawat di Provinsi Bengkulu Terpapar Covid-19

"Semua kasus kekerasan terhadap perawat tersebut semuanya terjadi pada satu pekan ini. Kita berharap pihak berwajib dapat mengusut tuntas semuanya," pinta Fauzan.

Dijelaskannya, sejauh ini sudah ada lima perawat yang diduga mengalami tindak kekerasan diantaranya dua perawat yang mengalami pembegalan di Rejang Lebong.

Ada juga satu perawat yang diduga dianiaya keluarga pasien Covid-19 di Bengkulu Utara. Selanjutnya ada dua perawat juga di Rumah Sakit UMMI yang juga mengalami kekerasan oleh keluarga pasien.

"Agar bisa dijadikan pembelajaran agar ke depan tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap perawat," ujarnya.

Pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut, pasalnya disituasi lonjakan pandemi Covid-19 saat ini. Sebagai garda terdepan malah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Apalagi hal tersebut datang dari keluarga pasien Covid-19, dimana dalam segala tahapan harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.

"Siang ini (kemarin,red) dua perawat RS UMMI juga sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Gading Cempaka," jelasnya. BACA JUGA: PPNI Provinsi Bengkulu Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Perawat di Palembang

Tak hanya itu, untuk kasus pembegalan ambulans yang terjadi di Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, Sabtu (3/7) sebelumnya juga sudah dilaporkan kepada pihak berwajib.

"Iya untuk yang kasus pembegalan di Binduriang itu juga ada perawat yang mengantar jenazah ke Lubuklinggau. Kita dari PPNI meminta agar agar pihak berwajib mengusut tuntas," sampai Fauzan.

Kendati demikian, pihaknya sendiri memang belum menemui langsung perawat yang dibegal saat membawa ambulans tersebut. Namun pihaknya sudah melakukan komunikasi melalui telepon. Baca Selanjutnya >>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: