Ruangan Isolasi Covid-19 RSHD Manna Penuh, Siapkan Tenda Darurat
KOTA MANNA - Akibat tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19 yang dinyatakan reaktif swab antigen di ruang isolasi, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna akhirnya mendirikan tenda darurat. Sebagai bentuk antisipasi tambahan kasus positif Covid-19.
Plt Direktur RSHD Manna dr. Debi Utomo mengatakan, pendirian tenda darurat sebagai bentuk antisipasi lonjakan kasus di Kabupaten BS. Sebab hanya RSUD yang akan menampung seluruh pasien Covid-19.
Meskipun tenda darurat sudah siap, ia tetap berharap tidak ada penambahan kasus Covid-19. Oleh sebab itu ia mengajak masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah.
"Oksigen terbatas, tenaga kesehatan mulai kelelahan karena berkerja 24 jam. Dan ruang isolasi penuh. Kesadaran masyarakat sangat penting agar tetap protokol kesehatan," imbuh Debi.
Sementara itu Ketua DPRD BS Barli Halim menyampaikan, apapun kondisi daerah pemerintah daerah harus siap. Meskipun sudah ada tim Satgas Covid-19, ia tetap berharap pemerintah daerah mendukung penuh agar virus Corona hilang.
Pendirian tenda darurat sebut Barli harus dimaksimalkan. Jangan hanya simbol saja. Oleh sebab itu kesiapan medis dan dinas kesehatan benar-benar dilakukan.
"Dinas kesehatan perhatikan betul kondisi pasien, kesiapan tempat, alat medis dan lainnya selalu koordinasi dengan atasan. Jangan sampai kelabakan, semua harus siap," papar Barli.
Untuk diketahui, gedung isolasi RSHD Manna hanya mampu menampung maksimal 10 pasien Covid-19. Namun dengan meningkatkannya kasus corona, saat ini management RSHD Manna kewalahan menampung pasien. Data Satgas Covid-19 mencatat 29 orang reaktif swab antigen dirawat di RSUD HD. Oleh sebab itu pihak rumah sakit menggunakan ruang isolasi cadangan. Akan tetapi ruang cadangan pun ikut penuh dan memaksa pihak rumah sakit mendirikan tenda darurat. (tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: