Polda Bengkulu Kawal Distribusi Oksigen, Dewan Desak Sweeping Penyalur
BENGKULU – Mulai langkanya ketersediaan oksigen, mendapat sorotan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi, Dempo Xler. Dia meminta pemprov dan aparat terkait melakukan sweeping penyalur atau distributor oksigen. Sehingga tak sampai terjadi penimbunan oksigen.
‘’Sebaiknya juga ada pengaturan pembelian oksigen secara individu. Artinya jika membeli secara pribadi harus ada batasan maksimal. Karena saat ini kan banyak yang membutuhkan,’’ ujar Dempo.
Dia juga meminta pemprov memastikan, cadangan dan stok oksigen di rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta, dalam kondisi aman. Untuk itu, kata Dempo harus ada koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat, serta distributor oksigen. "Kepada masyarakat berkemampuan secara ekonomi, jangan ketakutan berlebihan hingga membeli oksigen yang sebenarnya belum mendesak. Gunakan momen pandemi ii untuk membangun kebersamaan dan solidaritas. Membantu semua. Juga pasien dan masyarakat yang terdampak Covid-19,’’ ajaknya.
Terutama, lanjut Dempo membantu tetangga atau kerabat yang terpapar dan menjalani isolasi mandiri. ‘’Bantulah sebisa kita lakukan. Bisa berupa makanan, sembako, atau multi vitamin. Apalagi multi vitamin ini mulai langka. Mari kita bangun solidaritas, tak hanya pemerintah saja, tetapi juga kalangan swasta harus peduli akan kondisi ini. Sumbangkan kepada yang membutuhkan,’’ sampainya.
Sementara itu, Kapolda Bengkulu Irjend. Pol. Drs Guntur Setyanto, M.Si, menegaskan akan melakukan pengawalan ketat distribusi oksigen. Mengingat permintaan semakin meningkat. Sekaligus menepis isu tentang adanya penimbunan oksigen.
"Kami sebagai bagian dari Forkopimda. Kita juga sudah melihat persoalan ini. Pemda sudah bersurat ke pusat untuk menambah kuota oksigen. Maka ini juga terus kita lacak, langsung kita tembus pusatnya di Bekasi untuk berkenan menindaklanjuti dan mengakomodir permintaan tambahan kuota oksigen,’’ papar jenderal bintang dua ini.
Kapolda juga sudah menyampaikan dan menjamin kepada para distributor, jika ada kendala birokrasi, dipersilakan melapor ke Polda, siaga 24 jam.
"Polda akan responsif. Jika perlu kita lakukan pengawalan dari perbatasan. Bahkan ini bisa dijemput sampai ke pusat distributor oksigen di Bekasi,’’ ujarnya.
Kemarin (14/7) pagi juga telah dilakukan sidak ke penyalur oksigen di Bengkulu. Tak hanya soal ketersedian oksigen, sidak dipimpin Wakil Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P, M.Si, bersama Kapolda, Kajati Bengkulu Agnes Triani, SH, MH serta Wawali Dr. Dedy Wahyudi, MM juga mendatangi sejumlah apotek. Serta mengecek kesiapan rumah sakit swasta sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 bergejala berat.
‘’Ini komitmen kita untuk memastikan ketersediaan oksigen dan obat-obatan dalam kondisi aman. Karena itu tadi (kemarin, red) saya ajak Forkominda untuk ikut memastikan tak ada penimbunan oksigen. Ternyata memang tak ada penimbunan, atau ada oksigen yang dijual oleh penyalur di Bengkulu ke Sumatera Selatan. Agak langkanya oksigen karena memang permintaan lagi banyak. Oleh karena itu pak Kapolda mengambil tindakan untuk lakukan pengawalan agar tidak ada isu negatif itu,’’ terang Rosjonsyah usai melakukan sidak.
Dijelaskannya, dari hasil sidak tersebut memang didapati selain oksigen juga ada beberapa multi vitamin yang mulai langka. "Memang tadi ada beberapa jenis multi vitamin yang tidak ada. Entrogesin itu stoknya mulai menipis. Yang masih banyak multi vitamin standar. Ini nanti kita akan rapatkan agar bisa ditambah,’’sebut Rosjonsyah.
Adapun salah satu RS swasta yang dikunjungi rombongan Wagub dan Forkominda adalah RS Ummi Bengkulu. Sebagaimana diketahui, ada enam RS swasta yang baru saja ditetapkan sebagai RS rujukan Covid-19. Telah menyediakan 4 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Di RS Ummi, saat ini sudah ada 2 pasien Covid-19 menjalani perawatan dari kalangan masyarakat umum. Yang mengejutkan, ternyata cukup banyak tenaga medis di sana terpapar Covid-19. "Kita temukan ada 20 tenaga medisnya yang terpapar. Mereka juga meminta untuk disuplay oksigen," imbuh Rosjonsyah.
Berkenaan dengan permintaan oksigen ini, Rosjonsyah menyatakan bahwa Oksigen di CV Maju Bersama ( Pagun Putra) stoknya cukup aman. "Masih banyak oksigennya. Tinggal komunikasi saja. Pemda juga sudah bersurat untuk penambahan kuota sebanyak dua ribu tabung. Selain itu, ada 300 pasien positif Covid menjalani isolasi mandiri juga memerlukan tabung oksigen,’’ ungkapnya.
Salah satu Distributor Oksigen dari CV. Maju Bersama, Rusman menjelaskan pihaknya saat ini memiliki 1.000 tabung. Jumlah ini masih belum mencukupi untuk kebutuhan saat ini. Untuk itu, dengan koordinasi bersama Pemprov Bengkulu Selasa (13/7) lalu, telah mengajukan permohonan ke distributor di pusat untuk penambahan kuota sebanyak dua ribu tabung oksigen.
"Kalau hari ini ada sekitar 500 tabung. Kalau sekarang kebutuhan harian tidak tahu, karena kan kebutuhannya mendadak. Selama ini paling banyak kebutuhan oksigen RS di Bengkulu mencapai dua ribu tabung. Tapi sekarang, di RSHD saja perlu 100 tabung sehari. Kita juga sudah minta tambahan stok,’’ jelasnya.
Untuk diketahui, ukuran satu tabung 6 m3 dimana satu tabung bisa menampung 6.000 liter oksigen. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: