Wacanakan Vaksinasi untuk Pelajar SMA
BENGKULU - Sesuai dengan keputusan Kementerian Kesehatan RI yang mulai membolehkan vaksinasi kepada anak, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, M.Pd, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu masih melakukan pembahasan untuk vaksinasi kepada siswa ini.
“Kita juga akan programkan vaksinasi untuk anak SMA sederajat. Karena sesuai dengan program pemerintah pusat, nanti akan melakukan vaksin untuk anak anak umur 16-17 tahun,” kata Eri, saat dikonfirmasi oleh Rakyat Bengkulu kemarin.
Ia menjelaskan bahwa nantinya untuk vaksinasi pelajar ini dilakukan secara bertahap. Proses vaksinasi nantinya berjalan bersamaan dengan vaksinasi untuk kalangan lain di Provinsi Bengkulu. Hal ini juga mempertimbangkan jumlah alokasi vaksin yang diperuntukkan untuk Bengkulu.
Sementara itu, ia memastikan bahwa jajaran pendidik atau guru hampir keseluruhan sudah melakukan vaksinasi. Ini dilakukan agar, menunjang untuk pembelajaran tatap muka bila ditetapkan nanti.
“Kalau tenaga pengajar itu sudah hampir 90 persen sudah divaksin. Sehingga sudah siap jika nanti melakukan pembelajaran tatap muka. Sesuai dengan SKB empat Menteri, itu kan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan daftar periksa yang mereka tetapkan,” ungkap Eri.
Kendati demikian, ia sendiri untuk saat ini belum dapat memastikan waktu pelaksanaan vaksninasi untuk para pelajar SMA sederajat ini. Mengingat masih ada hal-hal yang mesti dilakukan pengkajian secara mendalam.
“Sebenarnya untuk program pemerintah pusat itu kan Juni harus selesai,namun kadang kadang kita kan masih ada kekurangan stok vaksin. Masih dalam proses ya,” ucapnya.
Sedangkan, untuk sistem pembelajaran para siswa SMA/ SMK saat ini masih dengan sistem tatap muka terbatas, yang dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Pihak sekolah pun diintruksikan agar benar-benar melakukan pengawasan. Dan untuk masa pengenalan lingkungan sekolah, yang saat ini tengah berlangsung masih menggunakan sistem virtual.
“Sekarang belum, kita juga masih menunggu pusat juga. Sambil melihat situasi dan kondisi. Untuk sementara, kita masih tetap tatap muka terbatas, dengan mematuhi protokol kesehatan. Sambil kita memantau perkembangan kondisi di lingkungan anak-anak dan sekolah,” kata Eri.
Di sisi lain, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi, Dempo Xler menyampaikan pihaknya mendukung dengan adanya rencana untuk vaksinasi bagi para pelajar SMA sederajat itu. “Kita tentu mendukung dengan itu, apalagi para pelajar ini merupakan generasi penerus ya. Bagusnya ini memang segera dan kalau bisa serentak di tahap ketiga ini,” kata Dempo.
Sementara itu, berkenaan dengan rencana pembelajaran Daring, ia menyarankan akan dipertimbangkan terlebih dahulu. Mengingat, efektivitas pembelajaran virtual ini dinilai kurang, jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. “Sekolah Daring ini sebaiknya dipertimbangkan, kan ini belum pasti apakah PPKM itu bakal diperpanjang atau tidak. Dan tentunya melihat dari kondisi pandemi ya. Kalau sekarang kan masih pengenalan lingkungan sekolah, jadi masih bisa lah toleransi,” tutup Dempo. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: