Minggu Ini PJJ Dievaluasi
TUBEI - Seiring semakin mengganasnya serangan Covid-19, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau daring besar kemungkinan diperpanjang. Minggu ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebong akan mengevaluasi KBM secara dalam jaringan (daring) itu.
''Akan kami lihat apakah dengan PJJ yang belakangan diterapkan, KBM tetap berjalan lancar. Termasuk koordinasi ke Pemkab Lebong untuk memastikan tren Covid-19 sejak kembali diterapkan PPKM (penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, red), naik atau turun,'' ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebong, H. Guntur, S.Sos.
Dipastikannya, Senin (2/8) sudah ada keputusan apakah PJJ diperpanjang atau KBM dikembalikan ke tatap muka. Kalaupun dikembalikan tatap muka, dipastikannya belum bisa dilakukan secara penuh. Tetap diberlakukan pembatasan dengan penerapan sistem KBM tatap muka bergantian.
''Artinya jumlah peserta didik dalam setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok dengan sistem KBM nya diselang seling. Bisa juga dengan teknis lainnya tergantung seperti apa kesepatan dalam evaluasi nanti,'' terang Guntur.
Sementara tokoh masyarakat Lebong, Akmaluddin meminta Dikbud benar-benar mengkaji kebijakan PJJ. Menurutnya sistem PJJ lebih banyak menimbulkan kerugian. Tidak bisa dipungkiri, dengan pola itu ilmu pelajaran yang diserap siswa didik tidak maksimal.
''Bahkan banyak pelajar yang justru keluyuran karena KBM nya daring. Perlu dipahami tidak semua orangtua di Lebong bisa mengontrol apakah anaknya benar-benar belajar atau tidak ketika KBM nya dilakukan di rumah karena si orang tua harus menginap di kebun,'' tandas Akmaluddin.(sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: