HONDA

9.457 Warga Mukomuko Belum Vaksin Dosis II

9.457 Warga Mukomuko Belum Vaksin Dosis II

MUKOMUKO – Terbatasnya ketersediaan vaksin Covid-19 di Kabupaten Mukomuko, menyebabkan ribuan warga Kabupaten Mukomuko yang sudah disuntik vaksin dosis I, “menganggur”. Mereka menunggu penyuntikan dosis II, yang lamanya menunggu bervariasi. Bahkan ada yang sudah sebulan lebih vaksin dosis I, tapi belum kunjung mendapatkan dosis II.

Mereka ini ada yang mengikuti vaksinasi langsung dari program pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemkab Mukomuko melalui OPD terkait. Seperti Dinas Kesehatan, RSUD dan Puskesmas. Lalu ada juga yang mendapatkan penyuntikan vaksin pada pogram vaksinasi massal Polres Mukomuko dan jajaran polsek. Lalu vaksinasi yang digelar oleh Kodim 0428/Mukomuko. Serta vaksinasi massal yang digelar Kejari Mukomuko.

Dari data yang RB peroleh, jumlah warga Kabupaten Mukomuko yang sudah disuntik vaksin dosis I, mencapai 15.688 orang. Dari jumlah itu, mereka yang sudah disuntik vaksin kedua, baru 6.231 orang.

Terbanyak belum diberikan vaksin Covid-19 dosis kedua, untuk kategori yang bekerja di layanan publik dan masyarakat umum. Jumlahnya mencapai 8.489 orang. Dari 11.915 jiwa yang sudah vaksin dosis I, baru 3.426 jiwa yang sudah dapat vaksin dosis II.

Disusul kategori masyarakat lanjut usia, yang usianya diatas 60 tahun, sebanyak 1.221 orang sudah dosis pertama. Dari jumlah itu, dosis kedua sudah diberikan kepada 562 orang. Sedangkan 659 orang lagi masih menunggu.

Khusus untuk tenaga kesehatan, dari 1.338 orang sudah dosis I, baru 1.157 selesai dosis II. Sebanyak 181 orang lagi masih menunggu. Kemudian kategori pegawai pemerintah, 46 orang menunggu dosis kedua dari total 368 yang sudah divaksin dosis I. Lalu pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI), dari 123 orang sudah dosis I, sebanyak 104 yang sudah dosis II. Demikian juga dengan Satpol PP, dari 51 orang sudah dosis I, masih 17 orang lagi belum dosis II.

“Untuk instansi Polres, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Brimob, KPPN, sebagian besar sudah mendapatkan penyuntikan vaksin dosis II,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Mukomuko, Syafriadi Taher, SKM, M.Kes.

Adapun vaksin di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan Mukomuko, kosong. Stok vaksin di puskesmas juga menipis dan sudah jelas peruntukannya. “Jadi tidak ada vaksin yang menumpuk,” kata Syafriadi.

Ia pun memastikan selalu memantau ketersediaan vaksin di 19 fasilitas kesehatan (Faskes). Termasuk gudang Dinas Kesehatan Mukomuko. Jika ditemukan ada stok vaksin di salah satu fakses yang lambat terserap, langsung dialihkan ke faskes lain.

“Misal kemarin, di Puskesmas Teras Terunjam, masih ada stok vaksin karena pemakaiannya sedikit. Kita alihkan ke Puskesmas Penarik yang aktivitas penyuntikannya tinggi,” ungkap Syafriadi.

Mengenai permintaan vaksin baru ke Pemprov Bengkulu, hal itu tidak dapat dilakukan. Dijelas Syafriadi, setiap daerah sudah diberikan kuota masing-masing. Dengan begitu, vaksin akan disalurkan dari pemerintah sesuai kuota yang diberikan.

‘’Walaupun usul, mau banyak dapat vaksin, tidak bisa. Karena sudah diatur. Provinsi kirim berapa, maka itu yang kita terima,” terangnya.

Vaksin baru disalurkan ke kabupaten, setelah tersedia di Pemprov Bengkulu. Mereka pula yang menentukan, berapa dosis vaksin yang disuplai untuk kabupaten. “Setiap pengiriman berbeda-beda jumlahnya. Seperti terakhir kemarin, sebanyak 2.600 dosis. Belum ada infomasi kapan masuk lagi. Nanti kalau tersedia, mereka kontak kita, baru kita jemput ke provinsi,” jelasnya.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: