Sejak Pandemi, Permintaan Kelapa Muda Meningkat

CURUP – Semenjak diserang pandemi Covid-19, masyarakat mencari berbagai cara dan langkah untuk mengantisipasi agar tidak tertular virus yang datang sejak tahun 2020 lalu. Baik itu cara tradisional maupun medis untuk antisipasi dan penguatan imunitas tubuh. Begitu juga di Kabupaten Rejang Lebong, di mana salah satunya ‘Dogan’ atau kelapa muda yang katanya bisa sebagai obat untuk mengatasi Covid-19.

Terlepas dari kebenaran secara medis sudah ada atau belum hasil penelitiannya, namun informasi soal Dogan tersebut cukup mempengaruhi penjualan dan pendapatan para pedagang kelapa muda yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Karena sejak terjadinya wabah, hingga saat ini permintaan Dogan semakin meningkat dan naik hingga 100 persen.

Salah satu pedagang asal Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup, Andre alias Apek (29) yang biasa mangkal di kawasan Jalan S. Sukowati mengaku, biasanya dalam sehari omset penjualan hanya Rp 200 ribu. Namun saat ini, omset sudah naik hingga Rp 400 ribu perhari dan itupun dengan stock barang yang terbatas.

‘’Kalau biasanya hanya Rp 200 ribu omset kita, paling sedikit ada peningkatan saat bulan ramadan. Tapi saat ini dengan kondisi semakin banyak kasus Covid-19, penjualan kita semakin meningkat dan dalam sehari omset bisa Rp 400 ribu,’’ terang Apek.

Pedagang lainnya yang mangkal di kawasan Jalan Suprapto, Adhe Lubis (31) warga Kelurahan Tempel Reja Kecamatan Curup Selatan mengaku, saat ini mereka sedikit kesulit mendapatkan buah dogan yang diinginkan pelanggan. Karena cukup sulkit didapatkan dari Kabupaten Rejang Lebong, sehingga harus dipesan dari Kota Lubuklinggau atau Kota Bengkulu.

‘’Alhamdulillah memang sejak adanya pandemi Covid, omset kita meningkat drastis. Namun saat ini kita kadang cukup kesulitan memenuhi permintaan pelanggan, karena banyak yang cari jenis kelapa muda hijau kepala merah. Makanya kita harus pesan dulu, kadang dari Kota Bengkulu, bahkan cari di Kota Lubuklinggau,’’ demikian Adhe.(dtk)

Sumber: