HONDA

Stok Bantuan Pangan Korban Bencana Menipis

Stok Bantuan Pangan Korban Bencana Menipis

MUKOMUKO – Pemkab Mukomuko hanya mengalokasikan dana untuk pengadaan bantuan pangan sekitar Rp 60 juta untuk satu tahun anggaran. Bantuan pangan ini khusus untuk warga Kabupaten Mukomuko yang terkena bencana. Alokasi dana yang terbilang kecil itu berdampak dengan ketersediaan stok bantuan pangan.

Terlebih lagi di tahun 2021 ini, sejak awal tahun hingga kemarin, kerap kejadian bencana menimpa masyarakat. Bukan saja bencana banjir, tapi juga bencana berupa kejadian kebakaran rumah. “Kalau plot anggaranya besar, mungkin stok bahan pangan kita cukup.

Yang jadi masalahnya sekarang, anggaran yang disediakan untuk pengadaan bahan pangan sangat kecil sekali. Seingat saya hanya sekitar Rp 60 juta untuk setahun,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mukomuko, Saroni, SH.

Untuk mengantisipasi kekurangan pangan bagi korban bencana itu, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan ke Dinsos Provinsi Bengkulu. Dengan harapan, provinsi bisa membantu memasok kekurangan kebutuhan pangan tersebut.

“Stok pangan untuk korban bencana alam sudah sangat menipis. Baik itu jenis beras, minyak, mie istan, sarden dan lainnya,” kata Saroni.

Diterangnya, jika tidak ada bantuan dari provinsi, Dinsos Mukomuko terancam tidak bisa memberikan bantuan pangan kepada warga yang menjadi korban bencana. “Baik korban kebakaran rumah maupun banjir, dan lainnya,” sebut Saroni.

Saroni menambahkan menipisnya stok bahan pangan bagi korban bencana juga  karena banyaknya kejadian bencana dari Januari 2021 hingga awal Agustus 2021. Dengan dana yang terbilang terbatas, tidak bisa membeli bahan pangan dengan jumlah banyak.

“Kita yakin dana sebesar itu pun akan cukup, bahkan bisa saja tidak sampai terpakai. Itu jika di Kabupaten Mukomuko sepanjang tahun tidak terjadi bencana. Tapi itukan tidak mungkin,” terangnya.

Saroni menambahkan, selain menipisnya stok bahan pangan, Mukomuko juga kekurangan stok pakaian bagi korban bencana. Bahkan di Dinas Sosial Mukomuko sudah tidak tersedia sama sekali. “Untuk pakaian tidak ada sama sekali. Sudah habis kita bagikan kepada warga yang terkena musibah banjir dan kebakaran rumah. Kami juga sudah mengajukan bantuan ke provinsi. Mudah-mudahan saja dapat diakomodir,” harapnya.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: