HONDA

Ada Nakes Bergaji Hanya Rp 400 Ribu

Ada Nakes Bergaji Hanya Rp 400 Ribu

 

MUKOMUKO – Miris, menangani warga yang membutuhkan penanganan medis, ternyata gaji tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Mukomuko masih ada yang hanya Rp 400 ribu perbulan. Mereka merupakan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) atau honorer. BACA JUGA: Siapkan 500 Vaksin untuk Sopir Angkutan Umum

“TKS dan honorer, gaji masih jauh di bawah. Masih ada Rp 400 ribu. Mudah-mudahan kedepan bisa dipikirkan,” kata Direktur RSUD Mukomuko, dr. Syafriadi, Sp.PD.

Karena itu tegasnya, jangan hanya menuntut pelayanan prima dari nakes yang ada. Tetapi kesejahteraan nakes juga harus diperhatikan. “Kalau kesejahteraan terpenuhi, kita pun bisa menuntut pelayanan yang lebih baik dan paripurna,” kata Syafriadi. BACA JUGA: Sedih, Banyak Guru Agama dan Tenaga Kependidikan Tak Bisa Daftar PPPK 2021

Dikatakan Syafriadi, bahwa beban anggaran yang paling besar di RSUD untuk belanja pegawai. Hingga beban belanja pegawai itu, sampai membenani kondisi keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD.

“Kalau bisa Pemkab melalui APBD, belanja pegawai, termasuk untuk TKS dan honorer yang banyak ini bisa dibantu dari APBD. Sehingga bisa membantu kesejahteraan dari pegawai,” harapnya. BACA JUGA: Instruksi Mendagri, Pemkab Siap 5 M, Tekan Penyebaran Covid dalam 2 Bulan

Permasalahan lain yang dihadapi, lambannya realisasi pembayaran insentif nakes yang menangani kasus Covid-19. Padahal apa yang menjadi persyaratan sudah berusaha dipenuhi pihaknya. Bahkan dirinya turun langsung, ketika masih ada persyaratan administrasi yang diklaim masih belum lengkap.

“Memang untuk kesejahteraan nakes dari mulai muncul dan ditetapkan pandemi Covid-19 khususnya di Kabupaten Mukomuko, insentif nakes kemarin belum terakmodir. Padahal semuanya mengharapkan dapat segera terealisasi,” sampai Syafriadi.

Beruntung, sudah ada yang diproses dan dibayarkan oleh pemkab. Dengan cairnya insentif nakes, kinerja nakes dapat meningkat. Mengingat selama ini pihaknya belum ada perhatian dari pemkab dalam bentuk pemberian insentif. BACA JUGA: Selama Pandemi, Penduduk Bengkulu Berkurang 319 Karena Covid 19

“Untuk kawan-kawan yang belum lengkap berharap tidak ada kendala lagi. Kita sudah koordinasi dengan BKD, dan memang pada prinsipnya mereka juga berharap bisa secepatnya terealisasi," kata Syafriadi. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: