Kepala Laboratorium Dicecar Pertanyaan Soal Kuitansi
ARGA MAKMUR - Kepala UPTD Laboratorium RSUD Arga Makmur MJ mendatangi undangan Polres Bengkulu Utara (BU) dan dimintai keterangan, kemarin. Ia diperiksa di ruang Unit Tipidkor Sat Reskrim terkait polemik pembayaran swab antigen yang diduga melanggar aturan pemerintah. BACA JUGA: Pekan Depan, Kades Tanjung Raman Diadili, Korupsi DD 2019
Data terhimpun RB, MJ dicecar pemeriksa dengan pertanyaan seputar pemeriksaan lab yang dilakukan terkait pasien atas nama Sadariah Selasa 3 Agustus lalu. Selain itu, ia juga diklarifikasi terkait kebenaran lab yang menerbitkan nota bayar dengan keterangan swab antigen dengan total biaya Rp 300 ribu.
Ia juga dimintai keterangan terkait siapa yang mengeluarkan dan menulis nota bayar tersebut. Termasuk membubuhkan tandatangan di nota bayar yang memang tidak dituliskan nama tersebut. Termasuk mengenai berapa sebenarnya biaya swab antigen yang seharusnya dibebankan pada pasien.
Terkait hal itu, Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Anton Setyo Hartanto, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim AKP. Jery Nainggolan, S.IK membenarkan, adanya pemeriksaan tersebut. Ia menuturkan proses dalam pengambilan keterangan masih akan dilakukan oleh Polres Bengkulu Utara.
“Saat ini masih dalan pengumpulan bahan data dan keterangan. Hari ini (kemarin, red) kita memintai keterangan kepala Lab dan akan dilanjutkan pada pihak lain yang memang kita nilai mengetahui dan bisa memberikan keterangannya,” terangnya.
Sekadar mengetahui, polemik biaya swab antigen berawal dari 3 Agustus lalu ketika pasien atasnama Sadaria dengan keluhan gangguan pernafasan dan gagal ginjal. Lantas dilakukan pengambilan sample lab diantaranya swab antigen.
Setelah dilakukan sample swab dan hasilnya posirif, keluarga lantas meminta dipulangkan lantaran RSUD tengah tidak memiliki stok oksigen. Pasien lantas membayar sesuai nota yang diberikan oleh RSUD Arga Makmur termasuk nota bayar lab yang menyebutkan Rp 300 ribu dengan keterangan swab antigen.
Sebelumnya MJ pada RB mengakui jika penulisan Rp 300 ribu pasa nota bayar dan bertulis swab antigen. Namun ia berdalih karena kesalahan penulisan yang dibuat oleh bawahannya yang seharusnya ada pemeriksaan lab lainnya.
Ia juga sempat menegaskan, jika swab tersebut gratis lantaran berstatus pasien. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: