Sehari Bisa Uji 500 Sampel untuk PCR, Gedung Labkesda Tuntas Desember
BENGKULU – Provinsi Bengkulu saat ini tengah membangun gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesd) senilai Rp 16 miliar yang berasal dari DAK Kementerian Kesehatan. Gedung ini nanti akan menjadi Labeksda rujukan se Provinsi Bengkulu. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si.
“Dengan adanya gedung Labkesda ini akan dijadikan Laboratorium rujukan untuk Provinsi Bengkulu,” ujarnya.
Ia menambahkan ada tiga gedung yang akan dibangun nantinya yakni gedung administrasi, laboratorium kimia dan labortarium kesehatan masyarakat. “Kita akan memfokuskan lab kimia karena akan termasuk di lab PCR yang besar di Provinsi Bengkulu, semoga gedung ini menjadi contoh untuk Provinsi Bengkulu. Kita mengambil desainnya itu dari laboratorium DKI dan Jawa Barat,” imbuhnya.
Ditambahkannya, Labkesda ini nantinya bisa menguji sekitar 500 sample untuk PCR dalam satu harinya. “Tergantung dengan alat yang ada, kalau nanti kita punya dua alat bisa sampai 500 sample jika dimaksimal 24 jam. Sekali running dengan satu alat bisa 95 sample,” jelasnya.
Herwan mengatakan proses pengerjaan gedung Labkesda ini telah dilakukan sejak 11 Juni lalu dan setiap gedungnya berukuran berbeda-beda, namun dibangun tiga lantai. Herwan menambahkan target pembangunan Labkesda ini akan tuntas di Desember 2021, melihat dari progresnya laporan dari pengawas tahap pembangunanya sudah 19 persen dari progres perencaan awalnya.
“Itu artinya pihak kontraktornya cukup bagus, mempersiapkan segala material termasuk tenaga-tenaga pekerjanya dan untuk saat ini belum ada hambatan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA berharap di masa pandemi Covid-19 ini sebagai pemicu penggerakan ekonomi yang mana biaya pembangunan Labkesda itu cukup besar. “Saya juga berharap pembangunan kualitasnya bagus, disamping harus tepat waktu. Melihat proges berdasarkan jadwal skedul ini sekitar 19 persenan dan Desember sudah selesai,” harapnya.
Kemudian ia memperingatkan agar memperhatikan aspek lingkungan karena bangunan tersebut cukup besar dan berlokasi di dapat pemukiman maka pertimbangan dari sisi lingkungan haruslah benar-benar matang. “Terkait dengan sistem drainase yang ada dikawasan, supaya nanti pembangunannya tidak memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, saya meminta kepada Dinkes untuk segera berkoordinasi dengan pihak PUPR karena ini menyangkut dengan pemukiman warga,” tutupnya.
Distribusi Vaksin
Sementara itu, kemarin (13/8) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu sudah mulai mendistribusikan sebanyak 2.270 vial vaksin Sinovac dan 6.330 vial vaksin Moderna kepada seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Bengkulu. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang turut melepas langsung pendistribusian vaksin Covid-19 itu. “Kita berharap dari sisi tanggung jawab pemerintah, tenaga kesehatan untuk secepatnya mendistribusikan vaksin yang ada. Dan tentunya kita juga berharap masyarakat aktif dengan kesadaran untuk bisa melaksanakan vaksinasi ini,” ujarnya.
Ia menambahkan dirinya juga meminta kepada daerah yang telah mendapatkan vaksin nantinya untuk tidak menahan vaksin yang ada. Setiap daerah diminta untuk segera memanfaatkan vaksin dan mendorong percepatan vaksinasi.
“Vaksin ini jangan sampai ditahan atau hanya disimpan segera langsung dilakukan penyuntikan untuk masyarakat. Jika dalam beberapa hari ini vaksin terserap semua, maka kita akan ajukan kembali. Karena kita khawatir jika stok vaksinnya terlalu banyak sedangkan tempat penyimpanan kita belum tentu siap, khawatir vaksinnya bisa rusak,” beber Rohidin.
Vaksinasi Ojek dan Nakes
Di tempat lain, kemarin (13/8) Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bengkulu melakukan vaksinasi massal yang merupakan program Vaksin Merdeka Raflesia. Kali ini sasarannya adalah sopir angkutan umum, pengemudi ojek online dan masyarakat umum.
Kapolda Bengkulu Irjen Pol Guntur Setyanto didampingi Dirlantas Polda Bengkulu Kombes Pol Sumardji mengatakan, dalam gelaran vaksinasi massal tersebut pihaknya menargetkan sebanyak 600 dosis vaksin untuk masyarakat. Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi masyarakat yang hendak melakukan vaksinasi dosis 2 maupun dosis pertama.
“Kegiatan vaksin massal ini juga terkait peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga Direktorat Lalulintas Polda Bengkulu bersama organda berinisasi melaksanakan vaksin massal ini,” ujarnya.
Perlu diketahui pelaksanaan vaksinasi saat ini, diprioritaskan kepada para supir bus, supir travel, dan ojek online dengan target sebanyak 600 orang, adapun peserta yang sudah terdaftar sebanyak 200 orang yakni 19 orang dari PT Prima Jaya Mulya, 20 orang dari PT PO Putra Simas 23 orang dari Putra Indah Travel, 18 orang dari CV. Anggi Wisata Travel, 58 orang dari PT JNE Ekpres, dan 58 orang dari Grab.
Ia berharap dengan kegiatan vaksinasi massal ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna mendukung percepatan vaksinasi di Indonesia. “Harapan seluruh masyarakat Bengkulu dapat segera memiliki daya taha tubuh dalam menghadapi pandemi Covid-19,” harapnya.
Sementara itu, Dirlantas Polda Bengkulu Kombes Pol Sumardji menerangkan, dalam pelaksanaan vaksinasi massal tersebut antusias masyarakat cukup tinggi. “Antusias cukup tinggi, hingga dua jam pelaksanaan vaksinasi kita sudah menyuntikan sebanyak 350 dosis. Ini akan terus kita lakukan hari ini hingga target vaksinasi tercapai,” demikian Sumardji.
Ditempat lain, Sebanyak 204 tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu, melakukan penyuntikan vaksin moderna atau vaksin booster, kemarin (13/8). Direktur Utama (Dirut) RSHD Kota Bengkulu dr. Lista Cherylviera mengatakan, penyuntikan vaksin moderna ini merupakan vaksin dosis ketiga yang diberikan kepada nakes yang sebelumnya sudah menerima vaksin dosis 1 dan 2 bagi nakes yang bertugas di RSHD Kota Bengkulu.
“Dari 486 lebih nakes yang bertugas di RSHD Kota Bengkulu, yang bisa menerima vaksin moderna ini baru 204 nakes,” ujarnya.
Ia menambahkan kenapa ratusan nakes lainnya belum dapat menerima vaksin moderna karena belum waktu tiga bulan dari penyuntikan vaksin kedua dan sebagian juga sempat terpapar Covid-19 dan harus menunggu tiga bulan untuk menerima vaksinasi. (cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: