HONDA

98.635 Pelaku Usaha Nikmati BPUM

98.635 Pelaku Usaha Nikmati BPUM

 

BENGKULU - Sebanyak 98.635 pelaku usaha telah menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bengkulu Syarwan, mengatakan pemerintahan telah menyalurkan Rp 236,72 Miliar untuk ribuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Provinsi Bengkulu.

"Sampai saat ini, ada 98.635 UMKM dengan total anggaran mencapai Rp 236,72 Miliar," sampainya.

Selain itu, ia menjelaskan besaran BPUM yang terima UMKM tahun ini berbeda. Tahun lalu Rp 2,4 juta dan tahun ini Rp 1,2 juta. Sehingga, pihaknya terus berupaya penyebarluasan informasi terkait program pembiayaan KUR dan UMi di Provinsi Bengkulu, ada beberapa langkah. Diantaranya Penawaran kerja sama pengembangan UMKM oleh PIP, serta kerja sama dalam membangun market place untuk dapat memasarkan produk-produk lokal UMKM.

"Jadi UMKM di Bengkulu dapat berkembang dan menjadi salah satu cara dalam pemulihan ekonomi daerah dan ujungnya dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Bengkulu," paparnya.

Dijelaskannya, ini bertujuan ini, tidak akan bisa tercapai tanpa campur tangan dari stekholder terkait terutama Pemda kabupaten kota. Untuk itu, pihaknya gencar menggandeng Pemda untuk pemulihan ekonomi di provinsi ini.

"Dari Dinas Koperasi juga memiliki peran penting, sebagai pintu utama untuk mencatat data-data UMKM karena kalau dulu datanya selain dari Dinas Koperasi juga dari Pegadaian dan perbankan," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bengkulu Erdiwan menyampaikan sejak memasuki masa pandemi pada akhir Maret lalu, pertumbuhan ekonomi sektor UMKM mulai menggeliat kembali. Pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi di sektor kuliner. Meskipun untuk beberapa sektor UMKM ini memang mengalami dampak dari pandemi ini.

"Jika kita amati ada beberapa usaha seperti makanan itu justru mengalami peningkatan. Karena sangat ramai pembelinya," jelasnya.

Hal ini diketahui berdasarkan pengamatan dari data di lapangan. Kemudian dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sebelum masa pandemi. Kendati demikian, untuk sektor lainnya memang masih memerlukan dorongan untuk bangkit kembali. Misalnya untuk trade besar, hunian hotel, maupun sentral oleh oleh khas Provinsi Bengkulu. Terutama untuk sektor kuliner, baik berupa jajanan atau makanan.

"Tapi juga untuk sektor wisata khususnya yang IKM masih agak lesu. Ya kan, belum ada peningkatan pengunjung, dimana tak dipungkiri erat kaitannya dengan proyek proyek APBN maupun APBD. Saat ini kan untuk aktivitas yang berpotensi mengundang keramaian pun masih dibatasi, untuk antisipasi penyebaran Covid-19," tutupnya.(war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: