Harga Sawit Melambung Tinggi
KEDURANG ILIR - Harga komoditas kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) saat ini melambung tinggi. Per kilogramnya mencapai Rp 2 ribu.
BACA JUGA: Proses Audit KN Dimulai Dugaan Mark Up Disdik Seluma
Untuk itu, bagi sawit yang tidak lagi produktif Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan sarankan ikut program replanting atau peremajaan kelapa sawit.
Tingginya harga sawit ini disampaikan langsung oleh Humas PT BSL, Idius Safari, disebutkannya melonjaknya harga TBS kelapa sawit ini dikarenakan faktor harga CPO yang sedang tinggi.
Namun untuk kepastian berapa lama bertahannya harga ini ia tidak dapat memastikan. Namun dengan harga saat ini diakui Idius adalah harga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Polemik Penyegelan Ruangan Sekwan Bengkulu Selatan, Ketua DPRD: Sekwan Bebas Pilih Ruangan
Harga Rp 2 ribu per kilogram ini merupakan harga di pabrik, sedangkan untuk para toke yang mengambil langsung ke petani merata Rp 1.800 per kilogram.
"Untuk saat ini bertahan Rp 2 ribu per kilogram. Dan ada kemungkinan naik menjadi Rp 2.100, mengikuti harga CPO," kata Idius.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten BS Silustero mengatakan, tingginya harga sawit saat ini menjadi keuntungan tersendiri bagi petani kelapa sawit.
Apalagi mayoritas masyarakat BS merupakan petani sawit. Selain itu dapat meningkatkan perekonomian daerah.
BACA JUGA: Oknum Dewan Seluma Akan Diperiksa Terkait Dugaan Penipuan Rp 90 Juta
Kendati demikian, tidak sedikit kebun kelapa sawit di BS sudah tidak produktif lagi. Ada yang sudah berumur dan ada juga tanaman warga menggunakan bibit asal-asalan.
Untuk itu Silustero menyarakan petani sawit untuk ikut program replanting sawit melalui kelompok tani (Poktan) di masing-masing kecamatan.
Karena sejak tahun 2019 lalu, Kabupaten BS selalu menargetkan 1.500 hektare lahan sawit untuk ikut program replanting. Namun capaian tersebut tidak pernah berhasil lantaran sedikitnya minat masyarakat.
"Tahun ini kembali ditargetkan 1.500 hektare di Kabupaten BS," kata Silus. Sejauh ini, lanjutnya baru terealisasi di Kecamatan Pino Raya. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: