Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir, Winarso Sempat Ucapkan Nama Penembak
SELUMA - Satreskrim Polres Seluma bersama Polsek Sukaraja berhasil melakukan identifikasi terhadap terduga pelaku penembakan Winarso (55), warga Desa Padang Kuas Kecamatan Sukaraja.
BACA JUGA: Mabuk di Organ Tunggal, Pemuda Tusuk Lawan
Yakni Ad (27), warga Desa Padang Kuas. Penyidik yang memburu Ad, melakukan negoisasi dengan keluarga Ad. Akhirnya mereka menyerahkan Ad di salah satu rumah saudaranya di Kelurahan Babatan pada pukul 19.30 WIB.
"Terduga pelaku diserahkan oleh keluarganya kepada petugas kepolisian, saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Polsek Sukaraja," kata Kapolres Seluma AKBP. Darmawan Dwiharyanto, SIK.
BACA JUGA: Jumlah Penumpang Pesawat Turun Drastis
Untuk diketahui, peristiwa yang sempat menggegerkan warga setempat karena mendengar suara tembakan. Setelah dicek ternyata korbannya Winarso yang sudah bersimbah darah di bagian perutnya.
Kejadian penembakan ini berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB, Sabtu (5/9).
Kronologis menurut keterang saksi bernama Tukino, peristiwa penembakan terjadi pada saat sedang istirahat di pondok yang berjarak kurang lebih 1 KM dari tempat kejadian. Tiba tiba, saksi mendengar suara letusan senjata.
BACA JUGA: 136 Unit Randis Belum Balik Nama
Kemudian Tukino langsung berlari kearah suara tembakan tersebut dan melilihat korban sudah terkapar, dengan kondisi di bagian perut berdarah.
"Terangnya pada saat itu korban sempat mengatakan bahwa yang menembak Ad, sebelum akhirnya korban terkapar tidak sadar diri," jelas Kapolres.
Setelah kejadian korban langsung dievakuasi oleh masyarakat, dengan menggunakan kendaraan mobil pick up yang berada di kebun milik Alek, warga Desa Air Petai Kecamatan Sukaraja ke rumah korban.
Oleh keluarga, korban langsung dibawa menuju rumah sakit Graha Medika kota Bengkulu. Namun, pada saat sampai di rumah sakit korban sudah meninggal dunia.
BACA JUGA: Dugaan Penipuan Oknum DPRD Seluma Berlanjut
"Jenazah korban dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Polda Bengkulu untuk dilakukan autopsi guna mengeluarkan proyektil peluru tersebut," terangnya.
Di sisi lain, dari keterangan saksi lain bernama Teten bahwa pertama kali Ad mengajaknya untuk membantu memanen cabai.
Sesampai di lokasi kebun cabai, Teten langsung memanen, sedangkan Ad istirahat di pondok. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: