RSUD Tak Pernah Mandikan Jenazah Pasien Covid-19
KEPAHIANG – Alasan tidak memiliki sanitasi sebagai saluran penampungan air limbah bekas, RSUD Kepahiang selama ini tidak memandikan jenazah pasien Covid-19. Hanya melakukan tayamum sebelum jenazah dibungkus kain kafan dan dimasukkan dalam peti.
Terungkap hasil pengecekan yang dilakukan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepahiang ke RSUD Kepahiang, (9/9). BACA JUGA: Evaluasi Izin Tambang Emas Bekas Kolonial Belanda Menggantung
Kendati jenazah tak dimandikan khususnya yang beragama Islam, MUI Kabupaten Kepahiang mengklaim proses yang dilakukan RSUD Kepahiang tersebut sudah benar. Telah memenuhi syarat dan ketetuan yang diatur oleh agama sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020.
‘’Tadi kami telah lakukan pengecekan dan meminta pihak RSUD melakukan simulasi seperti apa selama ini mereka menangani jenazah pasien Covid-19. Kami menilai semua proses pengurusan hingga pemulsaran jenazah pasien Covid-19 sudah sesuai dengan syar’i dan ketentuan yang telah diatur,” kata Ketua MUI Kabupaten Kepahiang, H. Rabiul Jayan, S.Ag, MH. BACA JUGA: Bobol Rumah, Dua Pemuda Terancam 7 Tahun Penjara
Dia menjelaskan ada 4 fardhu kifayah untuk jenazah. Pertama memandikan, kedua mengkafani, ketiga menyolatkan, dan keempat menguburkan. Dari hasil pengecekan pihaknya, untuk mengkafani jenazah, RSUD membalut jenazah dengan kain kafan sebanyak 3 lapis. Kemudian saat menguburkan juga meletakkan posisi bahu kanan ke sebelah bawah.
"Kita dari MUI Kepahiang, Satgas Covid 19 dan Kemenag Kepahiang sudah melihat langsung prosesnya, mulai dari jenazah tiba dari dalam mobil hingga memandikan dan mensalatkan serta menguburkan," tambah Ustad Jayan, begitu Rabiul Jayan biasa disapa.
Hanya saja, untuk seluruh jenazah yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan Prokes Covid-19, tim tidak memandikan, hanya mentayamumkan.
Cara tersebut ditegaskan Ustad Jayan merupakan cara kedua dan juga dibenarkan. Karena RSUD Kepahiang belum mempunyai sanitasi untuk pembuangan limbah air bekas memandikan jenazah, sehingga dikhawatirkan nanti virusnya bisa menular kepada orang lain. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: