Mengancam, 109 Warga Lebong Terserang DBD
AMEN – Peralihan musim kemarau ke hujan yang belakangan ini silih berganti, patut diwaspadai. Terhitung Januari-Agustus, sudah jatuh 109 korban Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah itu masih berpotensi naik mengingat belakangan ini musim di Lebong masih pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, Rachman, S.KM, M.Si mengatakan, data korban positif DBD itu diperoleh dari laporan 13 Puskesmas di Kabupaten Lebong. Sedangkan data bulan ini masih didata masing-masing Puskesmas.
''Rinciannya Januari 14 kasus, Februari ada 18 kasus, Maret 18 kasus dan April 10 kasus, Mei 14 kasus, Juni 13 kasus, Juli 17 kasus serta Agustus 4 kasus,'' kata Rachman.
Dari semua kasus itu, Rachman pastikan tidak ada korban yang meninggal dunia. Sebagai langkah pencegahan penularan pihaknya telah melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan yang sudah jatuh korban.
''Itu kami lakukan sebagai upaya memutus mata rantai berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, yakni hewan perantara DBD,'' terang Rachman.
Di sisi lain, Rachman meminta seluruh Puskesmas aktif menyosialisasikan gerakan 3M Plus ke masyarakat. Soalnya pencegahan merupakan langkah terbaik yang harus dilakukan sebagai upaya pencegahan menjangkitnya DBD.
''Perlu diketahui Lebong merupakan salah satu dari tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu yang tercatat endemik DBD,'' ungkap Rachman.
Peran serta masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan penanggulangan DBD. Justru itu masyarakat diimbau proaktif menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar tidak menjadi korban DBD. Kendalanya meski sosialisasi terus dilakukan, beberapa masyarakat masih bersikap acuh.
Untuk diketahui, peningkatan korban DBD masih sangat memungkinkan mengingat tahun 2020 DBD menyerang 114 korban. Jumlah itu kurang sedikit dari tahun 2019 yang mencapai 117 kasus dan tahun 2018 menyerang 116 korban. Rata-rata korban DBD itu penderita baru yang sebelumnya tidak pernah terjangkit virus dengue. (sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: