HONDA

Dari 18 Ribu Target Lansia di Bengkulu Utara, Baru 2.249 Lansia Divaksin

Dari 18 Ribu Target Lansia di Bengkulu Utara, Baru 2.249 Lansia Divaksin

 

ARGA MAKMUR – Pemkab Bengkulu Utara kini terus melakukan vaksinasi Covid-19 untuk pencegahan penyebaran Covid-19. BACA JUGA: Kadis Rawan Dinonjobkan, 20 Pejabat Lebong Diuji Kompetensi

Saat ini hanya menyisakan 29 kasus aktif dengan mayoritas warga yang positif melakukan isolasi mandiri.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Ujang Ismail, SKM, M.Phil mengatakan sejauh ini sudah 65.280 orang warga yang sudah divaksin.

Namun yang terendah vaksinasi pada lansia yang hingga kini baru berjumlah 2.249 orang.

“Sedangkan dari target atau sasaran ada 18 ribu lansia,” kata Ujang.

Ia mengakui Satgas terus melakukan sosialisasi pada masyarakat terutama lansia untuk datang melakukan vaksinasi.

Namun kesadaran lansia untuk mengikuti vaksinasi masih rendah dan ditunjukan dengan masih minimnya yang tervaksin.

“Membutuhkan proses untuk menumbuhkan kesadaran lansia untuk mengikuti vaksinasi. Rata-rata dari lansia beranggapan tidak beraktivitas secara luas sehingga tidak ingin dilakukan vaksinasi. Sedangkan pada dasarnya kita mengkhawatirkan mereka tertular,” jelas Ujang.

Saat ini Pemkab BU memiliki dua stok merk vaksin yakni Sinovac dan Moderna. BACA JUGA: Mau Sekolah Dibuka Lagi, Seluruh Guru di Kepahiang Harus Sudah Divaksin

Dua stok vaksin ini digunakan secara acak pada masyarakat dalam setiap program vaksinasi sesuai dengan ketersediaan stok di gudang vaksin Pemkab BU.

“Keduanya vaksin ini memang sudah dilakukan ujicoba dan dampaknya bagus bagi tubuh yang menerima vaksin,” terangnya.

Ujang juga menjelaskan setiap warga yang menerima vaksin akan dicatat merk vaksin yang diterimanya, dan masuk dalam sistem elektronik.

Hal ini untuk memastikan untuk dosis kedua mereka tetap menerima merk vaksin yang sama. BACA JUGA: Pasien Sembuh Covid-19 Capai 96,54 Persen, Ajukan Permohonan 1 Juta Vaksin ke Pusat

“Karena tidak boleh satu orang menerima dua dosis vaksin dengan merk berbeda. Makanya saat akan melakukan dosis II, kita mengecek dengan dokumen vaksinasi pertama,” pungkas Ujang. (qia/RBOnline)

Simak Video Berita 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: