BANNER KPU
HONDA

Bongkar Sendiri atau Dibongkar Paksa, Pemilik Warem “Dideadline” 7 Hari

Bongkar Sendiri atau Dibongkar Paksa, Pemilik Warem “Dideadline” 7 Hari

 

SELUMA - Satpol PP Seluma baru sebatas memberikan peringatan kepada pemilik warem untuk bongkar sendiri atau dibongkar paksa. Padahal keberadaan warem ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Bahkan banyak korban anak muda terjebak dalam hiburan malam ini.

Hal ini diakui Kasat Pol PP Kabupaten Seluma, Hadi Sanjaya, SH. Sejauh ini pihaknya baru memberikan peringatan terhadap pemilik warem. Berada di Kecamatan Semidang Alas untuk melakukan pembongkaran sendiri. “Kita sudah layangkan surat untuk membongkar sendiri, Senin kemarin,” kata kasat.

Ia mengatakan, pihaknya masih memberikan itikad baik dari pemilik Warem, jika memang dalam waktu yang ditentukan pemilik Warem tersebut tidak kunjung membongkar maka akan dibongkar paksa.

“Tadi sudah saya panggil bagian Perda, kita memberikan limit waktu 7 hari. Karena  mungkin ada itikad baik dari pemilik untuk bongkar sendiri," ujarnya.

Data Satpol PP Seluma saat ini masih ada tiga Warem yang masih beroperasi di Kecamatan Semidang Alas, sementara untuk Talo sudah tidak ada lagi. “Di Talo awal tahun sudah kita tertibkan, sehingga  tidak ada lagi beroperasi,” sampainya.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Seluma Samsul Aswajar, S.Sos meminta Pemerintah Kabupaten Seluma tegas dengan warung remang-remang (Warem), terlebih dampak negatif yang ditibulkan akibat keberadaan Warem harus menjadi perhatian khusus eksekutif.

Ia mengatakan, leading sektor harus tegas karena keberadaan Warem sudah cukup lama, dan berulang kali diberi peringatan namaun jiga masih membandel tetap masih beroperasi sehingga menimbulkan korban. “Jadi Satpol PP harus tegas dan tertibakan Warem itu, jika sudah berulang kali diperingati langsung saka bongkar paksa,’ tegas Samsul.

Dilanjutkannya, visi misi bupati Seluma beragama dan berbudaya jika masih ada Warem beroperasi maka tidak sejalan dengan visi misi tersebut maka dari itu bupati harus tegas. Toh juga tidak kontribusi malah merusak anak mudah. "Selagi Warem masih ada maka untuk mewudjkan Seluma Alap terhambat,” pungkasnya. (juu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: