Marhaban Ya Ramadhan
HONDA

Bertanding di Pusaran Covid-19, Bengkulu Optimis Tambah Medali di PON XX

Bertanding di Pusaran Covid-19, Bengkulu Optimis Tambah Medali di PON XX

BENGKULU - Atlet Bengkulu masih terus berjuang mendapatkan medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Meskipun jumlah atlet yang positif Covid-19 di sana kian bertambah.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu, Sanuluddin, mengatakan sejauh ini semua atlet Bengkulu tidak ada terpapar Covid-19. Provinsi Bengkulu mengirimkan 27 orang atlet untuk bertarung di 13 cabor. Seperti cabor angkat besi, muaythai, tenis lapangan, atletik, gulat, tinju, billiar, kempo, panjat tebing, karate, silat dan bulu tangkis. Kemarin hanya atlet masih berada di Bumi Cendrawasih itu.

"Sebagian sudah di Bengkulu dengan selamat. Di sini masih ada bulu tangkis 8 orang, karate 3 orang. Silat 3 orang, gulat 4 orang, atletik 4 orang, Pengurus dan staf KONI 8 orang, serta tim keamanan 8 orang," kata Sanuluddin.

Seperti hari ini, atlet dari dua cabor akan bertanding. Sanuluddin menyampaikan pihaknya optimistis jika atlet Bengkulu bisa memperoleh kembali medali hari ini.

"Besok gulat dan bulu tangkis kembali bertanding insyaAllah ada podium besok (hari ini,red)," paparnya.

Ia menjelaskan bahwa meskipun perlahan, namun penambahan medali dari kontingen Bengkulu terus mengalir. Apalagi, kemarin kontingen Bengkulu kembali mempersembahkan dua medali. "Dari atletik nomor, 200 M putri medali perak atas nama hasruni. Serta dari gulat, berhasil meraih perunggu atas nama Debi Hardiyanto," ungkap Sanuludin.

Usai beberapa hari, kontingen Bengkulu belum berhasil menambah medali di PON XX di Papua. Dengan tambahan dua medali kemarin, membuat suntikan semangat bagi para atlet yang masih akan bertanding. Untuk hari ini, juga akan bertanding di cabor bulu tangkis nomor tunggal dan ganda putri.

"Bulu tangkis tunggal putri dan ganda putri masuk 8 besar," papar Sanuludin.

Untuk atlet bulu tangkis ini, kemarin, Fuadah (BKL) vs Stefani Wijaya (DKi/8) 21-18, 21-12. Sementara itu, di nomor ganda putri juga memperoleh kemenangan. Atas nama Anisa / iin (BKL) vs Munasari/Atri Y (Sulteng) 21-12, 21-16.

Untuk itu, menurutnya para atlet yang masih bertanding di Papua, terus berlatih dan berusaha memberikan performa yang terbaik. Untuk bisa mempersembahkan medali untuk Bumi Rafflesia. "Besok (hari ini,red) masih kita yakini bisa raih podium," ungkap Sanuludin.

Untuk diketahui, saat ini kontingen Bengkulu telah mengumpulkan 11 medali. Dengan rincian 1 medali emas dari cabor Binaraga, 1 medali perak dari cabor tenis lapangan, 1 medali perak dari cabor selam 100 m, 1 medali perunggu dari Muaythai, kemudian, 1 medali perunggu dari atletik lempar lembing, 1 medali perunggu dari atletik lari 100 m Putri, 1 medali perak dari cabor selam 50 m, 1 medali perak dari cabor tenis lapangan dan 1 medali perunggu dari angkat besi. Lalu, medali perak dari nomor lari 200 m putri, dan gulat, berhasil meraih Perunggu.  "Jadi total medali kita saat ini ada 11 medali," imbuhnya.

Menurut Sanuludin pihaknya selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Juga di rentang beberapa waktu semua anggota yang ada di kontingen Bengkulu di tes swab. Ini dilakukan untuk mengantisipasi dini, ada potensi penyebaran Covid-19 saat perhelatan PON XX di Papua tersebut.

"Alhamdulillah atlet Bengkulu semua dalam keadaan sehat. Dan setiap akan bertanding atlet di tes PCR dan hasilnya, Alhamdulillah atlet official dan team pendamping tidak ada yang terkena atau terpapar Covid-19," kata Sanuludin.

Dijelaskannya, saat ini untuk kondisi tim official dan seluruh atlet yang masih ada di Papua dalam kondisi sehat. Serta diupayakan untuk melakukan disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Insya Allah, kita kami terhindar dari segala penyakit dan sebagian besar atlet dan pelatih Bengkulu sudah meninggalkan Papua," imbuhnya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, hingga Minggu (10/10), ada 65 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada atlet maupun official. Namun, pada Senin (11/10) jumlah itu meningkat menjadi 83 kasus.  ‘’Atletnya 72 persen (yang terkonfirmasi positif), official 23 persen, coach 1,5 persen, wasit 1,5 persen, dan di situ masuk wartawan di sana yang meliput,’’ ujarnya kemarin.

Pria yang juga menjabat Ketua KPC-PEN itu memerinci, kasus positif Covid-19 itu terjadi pada beberapa atlet untuk cabang olahraga (cabor), seperti judo, sepatu roda, motorcross, panahan, hingga kriket.

Adapun positivity rate mencapai 1,45 persen terjadi di semua kota penyelenggaraan PON XX Papua. Baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

Kondisi itu membuat pemerintah mendorong agar evaluasi terkait mekanisme kepulangan para atlet PON XX Papua ke daerah masing-masing. Termasuk dengan pemberlakuan karantina terpusat setelah tiba di daerah masing-masing.

Mekanisme kepulangan atlet dan official yang telah ditetapkan pemerintah yakni mereka harus melaksanakan tes PCR sejak dari keberangkatan (sebelum penerbangan) dari Papua, dan melakukan lagi tes PCR setelah tiba di bandara di daerahnya.

‘’Dan apabila terkena positif, maka akan di-treatment di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke (isolasi terpusat) selama 5 hari. Oleh karena itu, Dinkes maupun Isoter yang ada akan terus dipersiapkan sampai dengan H+5,’’ tutur Airlangga.

Dia meminta seluruh pemda untuk sigap menyiapkan lokasi isolasi terpusat bagi atlet di daerah masing-masing. Hingga kini, sudah 30 persen atlet pulang ke daerahnya masing-masing.  ‘’Dengan mekanisme kepulangan ini, diharapkan biaya tes dan karantina ditanggung oleh pemerintah daerah dan satgas covid daerah,’’ imbuhnya.

Untuk memperjelas dan menegaskan kembali pengaturan dan mekanisme kepulangan para peserta PON tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 akan segera melakukan review kembali dan revisi Surat Edaran (SE) Ketua Satgas Penanganan Covid-19, sehingga bisa diberlakukan mulai hari Selasa 12 Oktober.

Airlangga pun menekankan agar Menpora, Kasatgas Covid-19, Asops TNI/ Polri dan Ketua Umum KONI selaku Panwasrah (Panitia Pengawas dan Pengarah), untuk tetap mengawasi pelaksanaan prokes secara ketat pada sisa pertandingan PON yang masih akan berlangsung sampai 15 Oktober. Terutama pertandingan yang berpotensi menimbulkan kerumunan penonton atau suporter, seperti Sepak Bola, Basket, Tinju, dan Voli, khususnya pertandingan final cabor Sepak Bola.

‘’Terkait pertandingan-pertandingan (tersisa) harus benar-benar diperhatikan penyelenggaraan dan penerapan prokesnya. Kemudian, tempat tinggal para atlet juga harus tetap diawasi. Dikarenakan dalam 1 kamar diisi beberapa orang atlet, maka jika ada salah satu yang terpapar, harus segera ditempatkan ke lokasi isolasi terpusat, dan teman-teman sekamarnya juga segera dites dan dilakukan tracing kontak erat,’’ jelasnya. (war/jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: