Marhaban Ya Ramadhan
HONDA

Perjalanan Tim Thomas Cup Indonesia Raih Gelar ke 14

Perjalanan Tim Thomas Cup Indonesia Raih Gelar ke 14

 

rakyatbengkulu.com, OLAHRAGA - Hegemoni bulutangkis Indonesia di ajang piala Thomas coba dikembalikan lagi Antony Ginting dkk. Ini setelah gelar ke 14 piala Thomas berhasil dipulangkan ke tanah air, usai mengandaskan juara bertahan China dengan skor meyakinkan 3-0.

BACA JUGA: Akhirnya, Thomas Cup Kembali ke Tanah Air, Tekuk China 3-0 di Final

Sejak era Rudi Hartono pada tahun 70-an, tongkat estafet kemenangan di ajang Thomas Cup berlanjut secara kontinyu ke tangan Lim Swie King, hingga puncaknya pada era 90-an. Saat itu, bisa dikatakan sulit bagi pemain luar mengalahkan kekuatan luar biasa yang dimiliki pemain putra bulutangkis Indonesia.

Sebut saja, ada nama-nama mentereng di eranya seperti peraih emas olimpiade Barcelona Alan Budikusuma, Ardi B Wiranata, Joko Suprianto hingga Hariyanto Arbi dan Hendrawan. Kekuatan Indonesia di piala Thomas dilanjutkan oleh Taufik Hidayat dkk.

Dari zaman keemasan bulutangkis Indonesia di atas, lima kali secara beruntun piala Thomas berhasil dipertahankan. Mulai dari, tahun  1994, 1996, 1998, 2000 dan 2002.

Setelah itu, kehebatan Indonesia di ajang piala Thomas seolah tenggelam. Secara superior China yang mendominasi dengan kemunculan Lin Dan melibas kekuatan tim Thomas Indonesia.

Kebangkitan bulutangkis Indonesia coba dikembalikan generasi, Antony Ginting. Di sektor putra, meski bukan menjadi yang terkuat, saat ini kekuatan Indonesia bisa dikatakan merata.

Di sektor tunggal, 2 pemain bercokol pada peringkat 10 besar BWF.  Tongkat komando berada di tangan Antony Ginting yang berperingkat 5 BWF dan Jonatan Christie di peringkat 7 BWF.

Di sektor ganda putra, kekuatan Indonesia sejatinya lebih dahsyat. Ada nama the minnions, Kevin/Markus yang masih bertahan sebagai ganda putra nomor 1 dunia.

Dua pasangan lainnya, masuk pada 10 besar peringkat BWF. Yakni, pasangan senior Hendra/Ahsan (2 BWF) dan Fajar/Rian (7 BWF).

BACA JUGA: Thomas Cup 2021: Shesar Kembali jadi Penentu Kemenangan Indonesia

Gelar ke 14

Dari generasi terakhir ini, prestasi yang dihasilkan cukup menjanjikan. Nama-nama di atas, sukses merengkuh sederet gelar prestisius BWF. Seperti All Enggland, super series hingga juara dunia. Hanya gelar olimpiade yang belum sempat dibawa pulang.

Terakhir, gelar juara ke 14 Thomas Cup 2020 baru saja direbut di Denmark. Ini tentunya bisa menjadi momentum bagi tim Thomas Indonesia, untuk kembali menancapkan dominasinya.

Perjalanan masih panjang, terlebih jika melihat perjalanan tim thomas Indonesia 2020 bisa dikatakan tak mudah. Di babak penyisihan grup, dua kali Indonesia hanya menang tipis 3-2 dari Thailand dan China Taipe.

Hasil tersebut sempat menuai kekhawatiran, apalagi sebelumnya di ajang olimpiade Tokyo tim putra Indonesia gagal meraih hasil maksimal.

Pertanda baik, baru ditunjukkan tim Indonesia saat berlaga di babak perempat final. Musuh bebuyutan Malaysia, secara meyakinkan dilumat 3-0.

Puncak perjuangan tim Indonesia di ajang piala thomas, rasanya terjadi dilaga semifinal. Saat melawan tuan rumah Denmark yang dibantu kekuatan penonton, dengan tenang pemain Indonesia menang dengan skor 3-1. (**/rakyatbengkulu.com) 

 perjalanan tim Thomas 2020 Indonesia di  di Aarhus, Denmark

  • Penyisihan grup, tampil sebagai juara grup usai mengalahkan China Taipe, Thailand dan Aljazair
  • Perempat Final, mengalahkan Malaysia
  • Semifinal, Mengalahkan Denmark
  • Final, mengalahkan China

Daftar Juara Thomas Cup Sepanjang Masa:
1. Indonesia 14 Kali  (1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, *2020)
2. China 10 kali ((1982, 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012, 2018)
3. Malaysia  5 kali (1949, 1952, 1955, 1967, 1992)
4. Jepang 1 kali (2014)
5. Denmark 1 kali (2016)

keterangan: *dilaksanakan tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"