HONDA

Proyek Senilai Rp 11,3 M Baru Dibangun, Sebagian Ambruk

Proyek Senilai Rp 11,3 M Baru Dibangun, Sebagian Ambruk

   

AMEN - Proyek pekerjaan pelebaran jalan dan pembangunan drainase senilai Rp 11,3 miliar di seputaran Kecamatan Amen, diduga dikerjakan asal-asalan. Dengan limit waktu tuntas Desember, dimana pekerjaan baru dimulai September, membuat pekerjaan tergesa-gesa. Dampaknya, kualitas hasil pekerjaan patut diragukan. Dibuktikan, sebagian dari drainase yang baru selesai dibangun telah rontok.

Proyek tersebut dikerjakan CV. Teknik Kualiva Engineering itu sudah rusak. Lebih tiga titik didapati bagian dinding drainase retak dan ada yang patah, hingga rontok. Bahkan untuk titik yang berada di Desa Sungai Gerong, bagian dinding siringnya ambruk sepanjang 5 meter.

''Siring yang roboh itu mungkin baru sekitar dua minggulah selesai dikerjakan karena pekerjaan siring sekarang sudah mengarah ke Desa Sukamarga,'' kata Kabul (40) warga Desa Sungai Gerong.

Sementara Kepala Desa Sungai Gerong, Hesdyanto Eko Mareja, SP, M.Ling enggan komentar banyak soal kerusakan bangunan siring yang masih dalam pengerjaan itu. Ia hanya menyebut dinding siring proyek daerah itu ambruk Minggu sore (17/10).

''Yang jelas hari itu (Minggu, red) turun hujan yang sangat deras dan air menggenangi siring yang lagi dikerjakan,'' tutur Eko.

Dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRHub), Joni Prawinata, SE, M.Si melalui Kabid Bina Marga, Haris Santoso, ST didampingi Kasi Perencanaan, Guntur Saputra membantah jika pekerjaan disebut asal.

Pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai perencanaan. ''Dinding siring yang ambruk bukan karena konstruksi pekerjaan yang sembarang, tetapi karena faktor bencana,'' tandas Guntur.

Atas kerusakan bangunan pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 itu, Guntur pastikan telah memerintahkan rekan pelaksana membangun ulang dinding siring yang ambruk.

Termasuk memperbaiki bagian dinding siring yang retak dengan cara dibongkar dan dibangun ulang. ''Kamipun akan lebih ketat dalam melakukan pengawasan,'' ungkap Guntur.

Pantauan RB, selain retak, beberapa pasangan pondasi siring ada yang berlubang. Terindikasi pasangan batu dan adukan betonnya kurang tebal. Bahkan untuk bagian timbunan badan jalan yang dilebarkan, diduga kurang padat sehingga masih bergerak ketika dilindas kendaraan.(sca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: