Pria Penyuka Sesama Jenis Paling Rentan Terpapar HIV/AIDS
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Pria penyuka sesama jenis paling rentan terpapar HIV/AIDS di Kota Bengkulu. Perilaku seksual yang dilakukan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) menempati angka tertinggi kasus HIV/AIDS di Kota Bengkulu. Terutama pada pria penyuka sesama jenis. Dari 52 kasus HIV/AIDS yang terjadi dari Januari hingga Agustus 2021, 28 diantaranya merupakan pria penyuka sesama jenis. Kemudian wanita pekerja seks 1 kasus, waria 1 kasus, pasangan risiko tinggi 11 kasus, pekerja seks 4 kasus dan lain-lain 7 kasus. Sementara itu jumlah keseluruhan penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu hingga 2021 ini mencapai 794 kasus. Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Neli Hartati didampingi stafnya, Tri Junita mengatakan, kebanyakan penderita HIV/AIDS enggan untuk melalukan pengecekan kesehatan, apalagi untuk minum obat. “Karena obat ini ada efeknya seperti pegal-pegal dan sebagainya. Seperti vaksin Covid lah. Obat ini harus diminum terus menerus untuk menekan virus agar tidak sampai stadium membahayakan. Karena penyakit ini tidak bisa diobati,” ucapnya. Neli juga mengatakan untuk pencegahan agar terhindar dari HIV/AIDS ini adalah meninggalkan seks bebas. “Gunakanlah pengaman untuk mencegah penularan, setialah pada pasangan. Pengaman pun masih berisiko penularan jika mengalami kebocoran,” terangnya. Penularan HIV/AIDS ini bisa melalui hubungan seks, jarum suntik, Air Susu Ibu (ASI) dan jarum suntik narkoba. “Digigit nyamuk tidak, ciuman tidak,” ucapnya. Dinas Kesehatan melakukan program pendataan tiga bulan sekali dari Puskesmas, ke tempat-tempat hiburan. “Didampingi oleh LSM,” tambahnya. Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bengkulu, Budi Hartono, S.Pd mengimbau masyarakat, terutama orang tua untuk bisa menjaga anak-anaknya. Dengan memberikan edukasi terkait penularan HIV/AIDS, bahayanya dan ciri-ciri orang yang terjangkit. “AIDS ini penyakit yang menular harus hati-hati, sehingga tidak tertular HIV/AIDS, sebab perantaranya itu kan hubungan seksual, jarum suntik dan lainnya,” katanya. Terkait dengan penyumbang terbanyak tahun ini dari kalangan pria penyuka sesama jenis, Budi mengatakan, perlu dibuatkan regulasi seperti peraturan daerah di tingkat kota, untuk penanggulangannya. “Di tataran kebijakan ini perlu duduk bersama antara stakeholder dan tokoh masyarakat. Ketika ada yang terjangkit bisa menular dengan yang lain. Bisa tertular ke orang yang baik-baik juga,” tutupnya. (cw2) Perbandingan Penambahan Penderita HIV/AIDS tahun 2020 dan 2021 Tahun 2020 Januari: 4 penderita Febuari: 8 penderita Maret: 5 penderita April: 7 penderita Mei: 0 kasus Juni: 5 penderita Juli: 7 penderita Agustus: 26 penderita September: 3 penderita Oktober: 2 penderita November: 2 penderita Desember: 1 penderita Jumlah: 70 penderita Tahun 2021 Januari: 9 penderita Febuari: 5 penderita Maret: 9 penderita April: 6 penderita Mei: 2 penderita Juni: 6 penderita Juli: 9 penderita Agustus: 6 penderita Jumlah: 52 penderita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: