HONDA

Ini 4 Kandidat Kuat Ketua KONI

Ini 4 Kandidat Kuat Ketua KONI

BENGKULU - Empat tokoh digadang-gadang menjadi kandidat kuat Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu. Keempatnya adalah Dedy Ermansyah, Muharamin, Ahmad Hijazi dan Dadang Mishal.

Kempatnya disebut-sebut telah mendapat dukungan dari sejumlah Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga dan KONI Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Meski begitu, tidak sedikit Pengprov belum menjatuhkan pilihannya.

“Pertarungan perebutan Ketua KONI pasti seru. Karena keempatnya tokoh hebat,” kata salah satu ketua Pengprov Cabor kepada RB tadi malam.

Berdasarkan jejak rekamnya, keempat tokoh tersebut merupakan politisi yang mumpuni. Seperti Dedy Ermansyah merupakan mantan Wakil Gubernur Bengkulu yang juga mantan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bengkulu. Di eranya Dedy terkenal saat menjadi pemain PS Bengkulu.

Lalu Muharamin adalah anggota DPRD Provinsi Bengkulu tiga periode. Ia juga Ketua Pengprov Cabor Karate. Saat ini Muharamin menjabat Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Mukomuko.

Lalu Ahmad Hijazi, Bupati Rejang Lebong dua periode. Sedangkan Dadang Mishal adalah politisi senior PDI Perjuangan.

Musyawarah Provinsi (Musprov) KONI yang dijadwalkan pada 20 November. Plt Ketua KONI Provinsi Bengkulu Sanuludin, mengatakan rencana pelaksanaan Musprov KONI, juga diikuti dengan agenda pemilihan ketua yang baru.

20 November

Yang mana ia diamanatkan oleh KONI pusat paling lambat Musprov dilaksanakan bulan Desember. Tetapi ia akan melaksanakan lebih cepat dari itu.

"Perhelatan PON sudah selesai, agenda berikutnya sebagai Plt KONI, saya masih ada satu tugas, yaitu melaksanakan Musprov KONI Provinsi Bengkulu. Insyaallah November kami akan tempatnya 20 November kita akan gelar," kata Sanuludin.

Bahkan kemarin,  pihaknya mengirimkan utusan ke Jakarta, untuk konsultasi jadwal dan tata tertib pelaksanaan acara.

Pasalnya, untuk tata tertib pemilihan Ketum baru nantinya memang harus dari pusat.

Setelah itu, pihaknya baru akan  sosialiasikan.

Juga pihaknya sudah menyusun persyaratan bagi para calon. Yang dalam waktu dekat ini, akan publish.

"Masyarakat yang punya keinginan untuk memimpin KONI ya dipersilakan mendaftar nanti. Untuk di pilih melalui musyawarah olahraga KONI Provinsi Bengkulu," imbau Sanuludin.

Ia menjelaskan pihaknya mengharapkan calon pemimpin KONi ini, memiliki komitmen yang jelas untuk membangun olahraga.

Dan tentu harus berkoordinasi dengan semua pihak. Apalagi berkaitan dengan anggaran, kalau pihaknya hanya menggunakan anggaran daerah tentu tidak cukup.

Sehingga harus punya relasi ke pusat, dan terpenting punya ide bagaimana mendatangkan anggaran.

"Kalau bekerja insyaallah kita semua bisa tapi kalau yang berkaitan dengan anggaran kita akan menemui kesulitan," jelasnya.

Ia menceritakan berdasarkan pengalaman di PON Papua kemarin, Provinsi Bengkulu masuk di empat provinsi terkecil penerima anggaran APBD.

Apabila dibandingkan dengan daerah lain, meskipun kecil dari APBD tadi mereka di support oleh pihak swasta.

Contohnya Bangka Belitung APBD nya Rp 4,5 miliar, tetapi bantuan CSR nya di sana mencapai Rp 6 miliar.

Sehingga ke depannya, ia berharap ketua KONI bersama pemprov bisa merangkul pihak swasta.

"Pola Bapak Angkat yang dulu, mungkin bisa dihidupkan kembali. Pola Bapak Angkat ini adalah Pengprov yang memiliki Bapak Angkat yang bisa membantu," tegas Sanuludin.

Pasrah

Berkaca dari pengalaman buruk di PON Papua lalu,  pihaknya menemukan banyak kesulitan.

Terutama berkenaan dengan anggaran. "Jujur ya saat kita temui masalah di PON kemarin, kita tidak bisa protes, karena protes itu harus bayar minimal Rp 10 juta. Kita ngak punya anggaran, jadi kita pasrah dengan yang terjadi. Padahal ada beberapa atlet yang merasa dirugikan, tapi kita tidak bisa berbuat banyak," papar Sanuludin.

Kalau pihaknya bisa berandai-andai, semisalnya ada bantuan dari CSR atau swasta yang bisa digunakan, namun kenyataan belum bisa.

Dari perhitungan awal sebenarnya kita bisa dapat 3 emas di ajang PON Papua itu.

Namun ada sebagian uang dicurangi Sehingga tidak bisa meraih medali emas.

"Namun hasil PON kemarin kami tetap bersyukur, mengingat keterbatasan. Dan ada beberapa atlet yang berpotensi untuk PON ke depannya," tukasnya.

Sementara itu, berkenaan dengan mulai mencuatnya nama-nama kandidat kuat Ketua KONI Provinsi Bengkulu.

Ia menyikapi dengan santai. Dan mempersilakan siapa saja yang berminat untuk mendaftar diri.

"Kita tidak mempersulit siapa saja yang mau masuk, saya harus mengakomodir itu. Kalau saya, tidak maju. Biarlah yang muda saja. Yang potensial dan bisa mensupport pemerintah daerah," tutul Sanuluddin. (war)

Kandidat Kuat Ketua KONI Provinsi Bengkulu

Dedy Ermansyah

Muharamin

Ahmad Hijazi

Dadang Mishal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: