HONDA

Kerugian Kebakaran Gudang Amanda D’Band Kepahiang Mencapai Rp 1 M

Kerugian Kebakaran Gudang Amanda D’Band Kepahiang Mencapai Rp 1 M

KEPAHIANG, rakyatbengkulu.com - Kerugian yang harus ditanggung Septa Herlianda dan keluarga akibat kebakaran yang menimpa gudang Amanda D’Band miliknya, Kamis (4/11) malam diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. BACA JUGA: Dua Tersangka Spesialis Curi Kotak Amal Terlibat Aksi Begal

Hal ini pun diungkapkan Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Suparman, S.IK, MAP melalui Kapolsek Kepahiang, AKP. Kadi Karjito didampingi Kanit Reskrim, Ipda. Asmar Sersandi, SH, Jumat (5/11) pagi.

“Hampir seluruh barang dan alat usaha korban ikut ludes terbakar. Sehingga kerugian kita taksir berkisar Rp 1 miliar,” terang Kapolsek.

Dirincikan Asmar kalau kobaran api yang beringas di lokasi, menghanguskan sedikitnya 4 set alat musik yang masing – masing bernilai hingga puluhan juta rupiah.

Kemudian 2 set tenda dan pelaminan dan terakhir 4 unit mobil.

Terdiri dari 1 unit Honda Jazz tahun 2010, Mitsubishi TS tahun 1996, 1 unit truk tahun 1984 dan terakhir 1 unit truk engkel tahun 1977.

“Oleh karena itu kerugian totalnya ditaksir miliaran rupiah,” ungkap Asmar.

Kebakaran hebat yang terjadi di gudang Amanda D’Band Kelurahan Padang Lekat Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Kamis (4/11) malam menyisahkan duka yang mendalam bagi Septa Herlianda dan keluarga.

Pasalnya selain alat musik dan peralatan usaha tenda pelaminan, 4 unit mobil miliknya juga ikut hangus terbakar.

Dilanjutkan Asmar, berdasarkan hasil pemeriksaan dan oleh TKP sementara, kebakaran ini bermula ketika pemilik rumah sedang memperbaiki kabel yang berada di gudang.

Belum diketahui pasti penyebabnya namun saat itu mendadak muncul percikan api.

Picu Ledakan

Melihat kejadian ini, korban langsung berlari menuju meteran listrik untuk mematikan aliran listrik. BACA JUGA: Lelang Kalah Gugatan Bertindak, Pemda Dituntut Ganti Rugi Rp 1,5 M

Naasnya belum sempat dimatikan, api yang semula hanya percikan itu ternyata memicu sebuah ledakan yang kemudian membakar seisi gudang hingga rata dengan tanah.

Termasuk peralatan musik, tenda pelaminan dan 4 unit mobil korban.

“Dari hasil olah TKP sementara, dugaannya kebakaran ini dipicu korsleting listrik,” beber Asmar.

Pantauan langsung di lokasi, untuk melakukan pemadaman terhadap api yang bergejolak ini, petugas pemadam kebakaran langsung menurunkan sedikitnya 3 unit armada penyiraman.

Hingga pukul 21.00 WIB, petugas Damkar sudah menyemprotkan sedikitnya 11.500 liter air untuk menjinakan kobaran api ini sampai akhirnya dipastikan benar – benar padam.

“Dibantu dengan persediaan air yang ada di rumah korban dan warga yang memberi bala bantuan, proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit,” singkat Kasatpol PP PBK Kabupaten Kepahiang, A. Ghani, S.Sos melalui Kabid Damkar, Paimin, S.Sos.

Paimin mengakui kalau dalam mengatasi ganasnya Si Jago Merah ini, mereka langsung menurunkan 3 unit armada.

Namun sayang sulitnya jalan akses menuju ke lokasi, membuat proses pemadaman tidak bisa berlangsung lebih cepat.

“Kita turun dengan 3 armada. Seluruh personel yang piket kita kerahkan untuk turun ke lokasi karena apinya sudah cukup besar,” lanjutnya.

Kabid PBK ini juga memastikan kalau peristiwa kebakaran ini, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Dibantu kepolisian, Bhabinsa dan warga setempat, Paimin mengungkapkan kalau api yang belum diketahui asal usulnya ini berhasil dipadamkan.

“Proses pemadaman mungkin hanya memakan waktu 30 menit saja,” demikian Paimin. (**)

Simak Video Berita 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: