HONDA

Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Bengkulu

Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Bengkulu

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Pemprov Bengkulu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menggelar apel siaga bencana di halaman Kantor Gubernur Bengkulu, Jumat (5/11). Dalam rangka mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi sebagai dampak perubahan iklim (La Nina). Apel dipimpin langsung Gubenur Provinsi Bengkulu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A.

Apel ini diikuti 200 personel dari unsur pemda (BPBD, Satpol PP, Dinsos, Dinhub), TNI, Polri, unsur kesiapsiagaan bencana (SAR, PMI, Linmas, Damkar), serta relawan terlatih seperti taruna siaga bencana (tagana).

Dikatakan Rohidin, apel siaga ini sebagai antisipasi bencana hidrometeorologi. Seperti yang telah disampaikan BMKG terkait adanya potensi bencana di beberapa titik di Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu, yaitu berupa banjir, tanah longsor.

Dampak dari adanya la nina dan tingkat curah hujan yang semakin tinggi jauh di atas rata – rata yang akan terjadi pada bulan November, Desember dan Januari yang akan datang. "Sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam antisipasi penanggulangan bencana. Terutama memasuki musim penghujan. Hal ini dikarenakan wilayah Bengkulu merupakan daerah rawan bencana," kata Rohidin.

Guna mengantisipasi hal tersebut, orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini meminta untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya antisipasi kesiapsiagaan. Adapun upaya yang segera dilakukan, yaitu memetakan daerah rawan bencana, pendataan penduduk yang berada di daerah rawan bencana.

"Mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi bencana, melakukan monitoring secara berkala, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan bencana," beber Rohidin.

Selain itu, lanjutnya, meningkatkan koordinasi antar dinas/instansi dan lembaga guna mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan sesuai tupoksi dan kewenangan masing-masing guna pencegahan dampak yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi itu.

"Pemerintah kabupaten/kota agar segera melakukan langkah-langkah strategis berbagai upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi ini," jelasnya.

Pada saat apel siap siaga bencana, gubernur beserta unsur forum koordinasi pimpinan daerah provinsi melakukan pengecekan kesiapsiagaan personil dan armada dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. "Yang pertama kita harus benar – benar mensinergikan untuk membangun ke siap siagaan karena bencana tidak bisa kita prediktif dan tidak bisa kita tunda," tukas Rohidin.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu Drs. Rusdi Bakar, M. Pd menyampaikan, pihaknya beserta jajaran dan jaringan relawan selalu siaga jika terjadi bencana. Mereka akan bertugas sesuai fungsinya dan selalu siap siaga saat terjadi bencana.

"Jadi kesiagaan dan pengecekan peralatan harus dilakukan. Sehingga saat terjadi bencana, semua komponen sudah siap. Tidak hanya petugas, tetapi juga peralatan pendukung seperti perahu, baju pelampung, peralatan pertolongan pertama serta lainnya," papar Rusdi.

Rusdi menambahkan, tim dari BPBD Provinsi Bengkulu dalam segi kesiapan mengadapi bencana dan mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi sebagai dampak perubahan iklim (La Nina) selalu melakukan pemantauan. Baik patroli langsung maupun komunikasi dengan ujung tombak informasi dan relawan. "Saya berharap bencana tidak terjadi di Bengkulu ini. Namun kita terus berupaya sekuat tenaga untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam menghadapi bencana," terangnya.

Menurutnya, penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab bersama. Di mana tujuan apel siap siaga untuk memantapkan sinergitas semua pihak. Rusdi juga mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal di daerah rawan bencana longsor untuk berhati-hati.

"Terutama yang rumahnya di dekat tebing, dan dataran rendah yang rawan banjir saat hujan sudah berpotensi lebat alangkah baiknya mengungsi dulu, dan kaum laki-laki harus menggiatkan ronda malam," demikian Rusdi. (prw/retno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: