HONDA

Was-was, Material Longsor Masih Dibiarkan Menggunung

Was-was, Material Longsor Masih Dibiarkan Menggunung

 

RIMBO PENGADANG - Longsor hebat yang terjadi Kamis (21/10) di jalan lintas Lebong-Rejang Lebong, persisnya Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang tidak juga ditangani dengan tuntas. Hingga Minggu (7/11) sisa material berupa tanah dan batu yang menumpuk di tepi jalan Desa Talang Ratu itu tidak juga disingkirkan.

Selain membatasi ruang gerak pengendara, tanah yang menggunung di tepi jalan itu juga sangat membahayakan keselamatan pengendara. ''Kami kalau lewat di jalur ini (Talang Ratu, red) jelas merasa was-was. Apalagi saat hujan. Khawatir sisa tanah longsor yang tidak dibersihkan itu ambruk sehingga bisa saja menimbun kendaraan yang melintas,’’ kata Teddy (32), sopir travel jurusan Muara Aman-Curup.

Senada disampaikan Berlian (37), PNS Pemkab Lebong yang setiap akhir pekan pulang ke Curup juga mengeluhkan sisa longsor yang tak kunjung dibersihkan itu. Soalnya pengendara harus bergantian antrean jika berpapasan dengan kendaraan lain karena kondisi badan jalan hanya muat dilintasi satu kendaraan roda empat. Belum lagi kondisi jalan yang licin saat hujan karena tanah yang berserakan di badan jalan.

“Kami juga heran kok tanah bekas longsoran ini tidak juga disingkirkan sepenuhnya. Jangan sampai memakan korban, baru ada tindakan dari pemerintah,’’ tukas Berlian.

Dikonfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi, S.Sos, M.Si mengaku tidak bisa berbuat banyak karena sampai saat ini pihaknya tidak punya alat berat. Sementara tanggung jawab penuh kelancaran di jalur lintas itu adalah kewenangan provinsi. Dihapnya pemerintah provinsi tanggap dengan kondisi itu.

“Kalau kami di kabupaten, rasanya sudah lebih dari cukup selalu turun mengevakuasi material yang menutup jalan saat terjadi longsor. Namun kemampuan kami terbatas karena tidak punya alat berat dan anggaran yang terbatas,'' tandas Fakhrurrozi.

Atas kondisi itu, Anggota DPRD Kabupaten Lebong, Wilyan Bachtiar meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu membantu evakuasi sisa material longsor di Desa Talang Ratu itu. Provinsi tidak bisa lepas tangan karena status jalan itu merupakan jalan provinsi. Dengan cuaca yang sekarang tinggi curah hujannya, dikhawatirkan sisa material longsor itu semakin turun sehingga menutup badan jalan.

“'Silahkan Dinas PU (pekerjaan umum, red) kabupaten koordinasi ke dinas PU provinsi kalau BPBD kita sulit membersihkannya karena tidak punya alat berat. Yang jelas tumpukan material longsor itu jangan dibiarkan,’’ tandas Wilyan. (sca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: