Realisasi Investasi di Provinsi Bengkulu Capai Rp 1,27 Triliun
BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Realisasi investasi di Provinsi Bengkulu mencapai Rp 1,27 triliun untuk periode Juli-September atau triwulan III tahun 2021. Baik untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu Karmawanto mengatakan, pada periode triwulan III atau Juli-September capaian investasi di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan dibandingkan periode April-Juni atau triwulan II. Yakni dari nilai investasi di Provinsi Bengkulu sebesar Rp 1,09 triliun naik menjadi Rp 1,27 triliun. Mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2021 sebesar Rp 1,59 triliun. Selasa (9/11)
“Awal tahun kita cukup bagus. Triwulan pertama hampir mencapai Rp 1,6 triliun. Triwulan ke II diangka Rp 1,09 disebabkan adanya pandemi Covid-19, kita ada penurunan mencapai 500 miliyar. Ini karena adanya perusahan yang mengadakan kegiatan WFH, sehingga banyak tidak melakukan pelaporan investasi,” kata Karmawanto.
Lanjutnya, pada triwulan III ini ada kenaikan dibandingkan triwulan II diangka Rp 200 miliar, karena WFH sudah tidak ada. Hanya saja belum mencapai maksimal karena pada triwulan ke III masih terkendala pemberlakuan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem Online Single Submission (OSS) RBA. Adanya transisi penyampaian laporan OSS versi 1,1 dengan OSS versi RBA, maka banyak laporan belum masuk ke aplikasi BKP RI. Sehingga capaian saat ini di angka 55 persen.
“Untuk ke depan DPMPTSP Provinsi Bengkulu berharap dengan adanya aplikasi OSS versi RBA ini akan bisa meningkatkan pelaporan investasi di Provinsi Bengklulu. Kita dari DPMPTSP Provinsi Bengkulu akan terus mendorong investasi di Provinsi Bengkulu,” papar Karmawanto.
DPMPTSP Provinsi Bengkulu juga mencatat realisasi investasi PMDN & PMA triwulan III 2021 berdasarkan lokasi daerah, terbesar dari Kabupaten Mukomuko sebesar Rp. 560,4 miliar. Sementara untuk realisasi investasi terendah dari Kabupaten Kepahiang sebesar Rp 571,5 juta.
“Kita juga tidak menekankan pada investor baru semua. Namun kita juga berharap kepada pelaku usaha yang lama juga dapat mengembangkan dan lebih meningkatkan lagi usahnya,” pungkas Karmawanto. (pkt/gik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: