HONDA

Taman Budaya Tanjung Agung Mulai Rusak

Taman Budaya Tanjung Agung Mulai Rusak

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Taman Budaya yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Agung terlihat tidak terawat. Beberapa fasilitas permainan anak-anak di taman tersebut rusak. Selain itu dari 18 lampu penerangan taman, hanya menyisakan tiga saja yang masih menyala.

Menurut Lisma salah satu pedagang di Taman Budaya Tanjung Agung, sudah hampir satu tahun kondisi fasilitas taman itu rusak. Hingga saat ini belum ada perbaikan, “Saya berjulan sudah 2 tahun di sini,” sebutnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan  Hidup (DLH) Kota Bengkulu Medy Febriansyah, SSTP, M.Si mengatakan pihaknya masih meninjau Taman Budaya Tanjung Agung. “Dibangun oleh Perkim (Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman) Kota Bengkulu dengan menggunakan anggaran APBN, apakah langsung diserahkan ke LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) kita tidak tahu,” sebutnya.

Sehingga  kata Medy, bukan kewenangan pihaknya jika  taman kota diserahkan ke LPM. Segala perawatan dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab LPM. Namun DLH Kota membantu untuk melakukan pemangkasan pohon, penyedian tong sampah dan lainnya. “Seperti hal nya Pantai Berkas, mereka mengelola dan melakukan perawat secara mandiri,” katanya.

Sementara itu Lurah Tanjung Agung, Mulyani mengatakan Taman Budaya Tanjung Agung merupakan aset Pemerintah Kota Bengkulu. yang rencananya akan diserahkan ke Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) ataupun Karang Taruna. Pihaknya sudah menawarkan dengan Karang Taruna dan LPM untuk mengelola taman itu. Namun Karang Taruna maupun LPM tidak mau. “Tidak adanya pemasukan, pengunjung tidak ada,” sebutnya Mulyani saat ditemui rakyatbengkulu.com sedang menyapu Taman Budaya Tanjung Agung, Selasa (9/11).

Perbaikan dan pengelolaan langsung dilakukan oleh pihaknya dengan cara melakukan kerja bakti bersama warga sekitar setiap dua minggu sekali. “Kita juga sering minta bantuan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pemangkasan pohon yang tinggi dan sudah mengganggu. Untuk rumput dan pembersihan kita bersama warga melakukan potong rumput dan menyapu,” ucapnya.

Mulyani mengatakan lokasi Taman Budaya Tanjung Agung yang tidak strategis membuat pengunjung yang datang hanya masyarakat sekitar. Membuat tidak adanya pemasukan dari Taman Budaya Tanjung Agung. Tidak adaanya anggaran pemeliharaan juga membuatnya kebingungungan untuk mengelolanya. (cw2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: