HONDA

Vaksinasi Massal Terus Dilakukan

Vaksinasi Massal Terus Dilakukan

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Proses skrining dalam vaksinasi menjadi hal yang benar-benar diperhatikan baik bagi vaksinator maupun sasaran vaksinasi. Ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, ia menjelaskan ketelitian dan kejujuran saat screening wajib dilakukan. Agar melaksanakan pelayanan vaksinasi sesuai dengan pelayanan dan prosedur.

"Biasanya juga sudah melakukan pelatihan dan ada tahapan pendaftaran, skrining yang ditahap ini kita sudah sampaikan agar betul-betul ditanyakan riwayat penyakit yang diderita. Juga kepada sasaran betul betul harus menyampaikan keluhannya yang terbaru, apa yang dirasakan dalam satu minggu terakhir. Misalnya ada batuk, pilek, sesak nafas, dan sebagainya. Itu betul-betul disampaikan," kata Herwan, saat memberikan keterangan dalam Prescon bersama Komisi Daerah (Komda) KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Provinsi Bengkulu, kemarin.

Dijelaskannya, terkait informasi ada warga yang meninggal dunia setelah vaksinasi, ia mengatakan, bahwa meninggalkannya almarhum itu bukan karena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi vaksinasi Covid-19. Ini disimpulkan dari Komda KIPI telah melakukan investigasi. Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan selanjutnya melakukan pengkajian. Dari sini didapatkan bahwa almarhum mempunyai penyakit pembesaran jantung yang sudah menahun tapi tidak diketahui atau tidak terpantau. Didapati, saat dilakukan skrinning pasien tidak menyampaikan punya riwayat penyakit saat ditanya petugas. Sehingga hal itu bukan karena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi vaksinasi Covid-19. Pada saat sebelum dilakukan suntik vaksin Covid-19 petugas menjalankan prosedur seperti skrining namun riwayat penyakit sebelumnya tidak disampaikan. Bahkan saat diperiksa tensinya normal dan layak divaksin.

"Karena dalam form asesement itu, secara rinci ketika ada hal hal tersebut. Nanti tenaga medis yang melakukan assessment nanti betul betul, menyimpulkan sasaran vaksinasi ini, bisa menyatakan layak atau tidak. Ketika betul betul apa yang ditanyakan itu tergali, yang disampaikan oleh orang yang akan divaksin itu. Kita harapkan mereka harus jujur dan sampaikan, terhadap kondisi mereka. Dan sering juga kita sampaikan kepada peserta vaksinasi untuk jujur terhadap apa yang mereka sampaikan," kata Herwan.

Apalagi, saat ini masih gencar dilakukan vaksinasi. Dalam November ini saja ada beberapa kegiatan untuk melakukan vaksinasi massal. Untuk memperingati hari besar. Misalnya, agenda pada 18 November akan serbuan vaksinasi HUT provinsi, serta pada 27 November dalam rangka hari guru Nasional. Sehingga, apalagi ada sasaran vaksinasi yang belum layak untuk divaksin, agar tidak khawatir karena stok vaksin juga masih mencukupi.

"Juga karena waktu vaksinasi ini masih cukup panjang, 1, 2 bulan kedepan masih ada. Artinya ketika dia tidak layak, maka busa mengikuti o layanan vaksinasi berikutnya. Tidak perlu dipaksakan, ketika dia tidak layak divaksin saat itu. Serta observasi yang dilakukan setelah observasi 30 menit setelah vaksinasi. Maka kita minta dia langsung melaporkan kepada petugas kesehatan. Ini kita imbau kepada tenaga vaksinator juga kepada masyarakat yang akan divaksin," pesan Herwan.

Untuk diketahui, capaian vaksinasi di Provinsi Bengkulu saat ini telah mencapai 53, persen. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Oktomi Harlena didampingi Kasi Surviliance dan Imunisasi Dinkes Provinsi Bengkulu, Irwin Santoni menyampaikan capaian vaksinasi ini hasil dari dorongan serbuan vaksinasi di sejumlah titik. Selain sebagai upaya untuk meningkatkan antibodi untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Serbuan vaksinasi ini juga dilakukan untuk meminimalisir vaksin yang masa expired date dekat, agar tidak terjadi kedaluwarsa sebelum digunakan. Saat ini ada 78.620 dosis vaksin yang ada di Provinsi Bengkulu.

"Juga ada tambahan vaksin. Baru tiba vaksin jenis Pfizer sebanyak 150 ribu dosis. Ini dalam rangka mendukung gerakan serbuan vaksinasi selama bulan November ini. Kita masih punya beberapa vaksinasi massal. Artinya pemerintah pusat mendukung percepatan vaksinasi kita," sampainya.

Untuk antisipasi expired date vaksin yang ada. Ia meminta kepada Dinkes kabupaten kota dan pengelolaan vaksinasi agar mengunakan vaksin sesuai dengan range tanggal kadaluarsa.

"Kita gunakan P fizer dulu. Juga antara jarak dosis pertama dan kedua itu 28 hari. Suntikan vaksin Pfizer diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 21 hari," tutupnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: