Kebangkitan Ekonomi di Bengkulu Cerah
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Kebangkitan ekonomi di Bengkulu cerah seiring melandai dan menurunnya kasus itu di Indonesia dan Bengkulu.
Pandemi Covid-19 sudah memunculkan resesi ekonomi atau melemah. BACA JUGA: Ekonomi Bengkulu Tumbuh 3 Persen, Pengamat: Tidak Terlalu Luar Biasa
Namun saat ini, telah memunculkan optimisme baru di Bengkulu dari segi pertumbuhan ekonominya.
Koordinator Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Moh. Fatichuddin mengatakan indikator itu yang dapat menjadi pemicu kebangkitan Provinsi Bengkulu dari Covid-19 di hari ulang tahunnya ke 53, pertumbuhan ekonomi, perekonomian Bengkulu di 2021 saat covid-19 sudah mulai menjadi “partner” tumbuh sangat meyakinkan.
“Jika dibandingkan tahun 2020, ekonomi Bengkulu di 2021 mengalami kenaikan 6,29 persen pada triwulan 2, setelah masih mengalami konstraksi di triwulan satu,” ujarnya.
Kemudian pada triwulan 3 kata dia, ekonomi Bengkulu masih melaju dengan angka 2,47 persen (yoy).
Pada triwulan 3 tahun 2021, hampir semua categori atau sektor ekonomi mengalami pertumbuhan.
Jasa Kesehatan
Dengan pertumbuhan terbesar disektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, hingga mencapai angka 12,90 persen. BACA JUGA: SPSI Minta UMP Rp 2,43 Juta
“Terjadinya fenomena boomingnya Covid-19 tahap 3 dan varian delta, sangat mungkin menjadi pemicu tingginya pertumbuhan sektor ini,” ulasnya.
Sektor pertambangan dan penggalian, menjadi sektor berikutnya yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni tumbuh hingga 11,93 persen.
Sektor yang mungkin menjadi perwakilan gambaran optimisme kebangkitan Bengkulu yakni, industri pengolahan yang tumbuh 5,96 persen.
Sektor ini sangat potensial untuk memacu pertumbuhan lainnya.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di sektor pertanian dapat terserap dalam geliatnya sektor industri.
“Sektor industri juga sangat mungkin akan meningkat kan daya beli masyarakat, karena seiring peningkatan di sektor industri diyakini dapat pula meningkatkan pendapatan masyarakat,” bebernya.
Industri besar dan sedang di Provinsi Bengkulu, sebagian besar memanfaatkan bahan baku kelapa sawit dan karet.
Sehingga kenaikan industri CPO dan karet seyogyanya, meningkatkan pula pendapatan petani kelapa sawit dan karet. BACA JUGA: 370 Warga Bengkulu Terjangkit DBD, Terbanyak di Lebong
Indikator lain yang bisa jadi pemicu peningkatan motivasi kebangkitan yakni pengangguran.
Angka pengangguran di bulan Agustus tahun 2021 tercatat 3,65 persen, lebih rendah jika dibandingkan posisi bulan yang sama di 2020 yaitu 4,07 persen.
“Penurunan angka pengangguran tersebut tentunya menjadi indikator meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi,” ungkapnya. (iks)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: