HONDA

Ring Road Diresmikan Tahun Depan, Usul Diberi Nama Raden Burniat

Ring Road Diresmikan Tahun Depan, Usul Diberi Nama Raden Burniat

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Pengerjaan pembangunan jembatan elevated atau Outer Ring Road (BORR) Nakau - Air Sebakul hampir rampung. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan satu nama untuk disematkan pada jembatan yang digadang-gadang bisa meminimalkan kerusakan jalan Kota Bengkulu akibat truk bermuatan melebihi kapasitas jalan.

"Kita memutuskan pakai usulan Raden Burniat, karena beliau ini tokoh Lembak yang sangat dihargai dan diakui keberadaannya. Dan saya kira ini jadi reseprentatif masyarakat Bengkulu juga paham. Dan kemarin saya juga sudah bersurat dengan Kementrian PUPR agar jembatan itu dinamai Raden Burniat ya," kata Rohidin, Senin (22/11).

Ia menjelaskan, pemilihan nama Raden Burniat ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, ikon Bengkulu menjadi dasar kuat untuk sebuah nama bangunan yang bakal menjadi kebanggaan Bengkulu. Selain itu, juga sebelum disepakati nama Raden Burniat ini, muncul beberapa usulan dari tokoh-tokoh masyarakat.

"Kemarin sudah membahas cukup lama dengan berbagai pertimbangan dan masukkan. Termasuk dari masyarakat, tokoh masyarakat. Juga Pak Edi Waluyo yang sangat paham dengan pembangunan jembatan itu, tokoh masyarakat Lembak. Akhirnya ada beberapa pilihan kemarin. Mulai dari jembatan Kemayan, karena lokasi di Pulau Kemayan. Ada juga yang menghubungkan antara perempatan Nakau dengan Air Sebakul, kita buat sejenis akronim. Dan terakhir," ungkap Rohidin.

Saat ini, diketahui untuk pengerjaan pembangunan jembatan elevated Nakau - Air Sebakul dipastikan bakal selesai pada akhir tahun ini. Jembatan yang menghubungkan antara Nakau dan Pagar Dewa saat ini terus diguyur pengerjaannya, agar selesai pada akhir tahun ini.

"Pemanfaatan pemakaiannya akan mengurai lalu lintas truk batubara terutama di kawasan Benteng dan Bengkulu Utara. Yang selama inikan masuk ke poros Dendam dan sekitarnya," sampainya.

Dalam peresmian yang diagendakan sebelumnya tahun baru 2022 itu. Direncanakan akan dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono. Dimana pada kontrak awal, pengerjaan jalan elevated pertama di Bengkulu itu bakal dirampungkan pada tanggal 15 Desember harus sudah selesai.

Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, M. Gustiadi, S.Sos atau yang akrab dipanggil Edi Tiger mengakui meskipun masih dalam pandemi Covid-19, dan beberapa bulan terakhir cuaca di Bengkulu tidak kondusif. Menurutnya, untuk pengerjaan jembatan elevated Nakau-Air Sebakul itu dilakukan sesuai tupoksi. Serta untuk, beberapa faktor keamanan bagi pekerja tetap diutamakan.

"Kita doakan saja tidak ada kendala, dan jadi lancar," ajaknya.

Apalagi jika melihat kondisi jalan jalan milik Pemprov Bengkulu yang mengalami kerusakan. Misalnya, jalan hibrida yang disetiap kurun waktu tertentu mengalami kerusakan yang sama. Dikarenakan beban tonase truk truk yang melewati melebihi kapasitas jalan kelas 3 itu.

"Jadi kalau nanti jembatan itu berfungsi, bisa langsung ke Pagar Dewa dan ke Pulau Baai. Mudah-mudahan ini bisa mengurangi beban tonase berat," imbuhnya.

BORR yang pengerjaannya dimulai sejak Mei lalu, dialokasikan anggaran sebesar Rp 18,5 miliar ini, sudah mendekati penyelesaian pembangunan fisiknya.

Untuk diketahui, proyek pembangunan jembatan elevated ini, membelah kawasan Cagar Alam (CA) Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), yang dimulai dari Simpang 4 Nakau hingga Simpang 4 Air Sebakul sepanjang 5,8 KM. Yang target pengerjaan pada 31 Desember 2021. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: