HONDA

Rawan Korupsi di BUMDes

Rawan Korupsi di BUMDes

 

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Dana-dana di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) rawat dikorupsi. Untuk mencegah itu membutuhkan komitmen serius dari para pengelola BUMDes. Jika tidak demikian akan terulang kejadian dimana dana penyertaan modal di BUMDes diduga dikorupsi.

Sebagaimana yang terjadi di salah satu BUMDes di Kecamatana Teramang Jaya. Namun mereka semuanya kooperatif untuk mengembalikannya. Meskipun baru terjadi pengembalian dana setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) Mukomuko turun.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Mukomuko, Gianto, SH, M.Si mengakui minimnya kegiatan peningkatan kapasitas bagi pengelola BUMDes. Itu berujung pada lemahnya manajemen dan tata kelola keuangan maupun administrasi BUMDes.

“Terus kita lakukan pembinaan. Ya kita akui memang lemah dan dukungan untuk peningkatan kapasitasnya minim. Termasuk masih lemahnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki,” kata Gianto.

Ia sempat berharap banyak dengan aplikasi Sistem Informasi Akutansi (SIA) BUMDes. Namun hingga sekarang aplikasi itu belum dapat dijalankan dan diterapkan sepenuhnya oleh BUMDes di Kabupaten Mukouko. “Ada aplikasi SIA BUMDes yang diluncurkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tapi aplikasi SIA BUMDes ini belum jalan,” jelas Gianto.

Untuk memajukan BUMDes pada seluruh desa yang memiliki BUMDes, punya tantangan tersendiri. Di antara yang jadi persoalan, sulitnya mendapatkan direktur BUMDes yang kompeten dan punya keseriusan untuk membangun, mengembangkan dan memajukan BUMDes. Terkadang didapat sosok yang memungkinan membawa kebaikan pada BUMDes di desa itu. Tapi terkadang terkendala dengan potensi yang bisa dikembangkan di desa tersebut.

“Mencari direkturnya kadang susah. Seandainya ketemu, mereka juga harus menyesuaikan untuk potensi yang dikembangkan. Apalagi sebagian besar BUMDes kita ini menjalankan usaha simpan pinjam. Ini kadang sebagian sulit maju. Kecuali yang tata kelola keuangannya bagus, dimana kadang mereka melibatkan adat. Sehingga usaha itu dapat berjalan baik,” sampainya.

Kendati begitu, Gianto tetap optimis BUMDes di Mukomuko dapat maju. Dibuktikan pada beberapa desa, pergerakan BUMDes dinilai cukup bagus. Dinas PMD telah menjalin kerjasama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) untuk memudahkan pembinaan dan pengawasan.

“Jadi untuk BUMDes ini kami tetap mengimbau seluruh pemangku kepentingan khususnya camat untuk melakukan pengawasan. Kami juga akan koordinasi dengan APIP, bertukar informasi, mana yang perlu dilakukan pembinaan dan mana yang perlu langsung turun,” pungkasnya.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: