HONDA

Transparansi Timsel Belum Sesuai Janji

Transparansi Timsel Belum Sesuai Janji

 

JAKARTA, rakyat bengkulu. com - Kinerja tim seleksi (timsel) bakal calon komisioner KPU-Bawaslu periode 2022-2027 kembali disorot masyarakat sipil.

Meski dari aspek kedisiplinan dan keteraturan waktu diapresiasi, dari sisi keterbukaan dinilai belum maksimal.

Kemarin (6/12) sembilan organisasi masyarakat menuntut pelaksanaan seleksi yang lebih transparan. Antara lain, Perludem, KoDe Inisiatif, Netgrit, KISP, ICW, JPPR, KIPP, DEEP, dan Pusako Universitas Andalas.

Peneliti Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Aji Pangestu mengatakan, problem transparansi masih terus terjadi. Yang terbaru, hasil tes tahap kedua tidak dipublikasikan lengkap.

Timsel hanya mengumumkan 48 nama yang lolos, yakni 28 bakal calon KPU dan 20 orang untuk Bawaslu. Untuk hasil tes psikologi, sahsah saja itu tidak diumumkan.

Namun, untuk hasil computerized assisted test (CAT) dan penulisan makalah, hal itu bukan data pribadi peserta. Publikasi hasil CAT sudah biasa dilakukan dalam proses tes calon pegawai negeri sipil (CPNS).

’’Setelah CAT selesai, para calon PNS dapat melihat langsung perolehan nilainya,’’ ujar Aji.

Menurut Aji, membuka hasil tes tersebut penting untuk melihat akuntabilitas penilaian timsel.

Yakni, terkait 11 kriteria calon yang telah disusun. Minimnya informasi itu menambah catatan minus.

Sebelumnya, dalam tahap pendaftaran, timsel tidak langsung membuka nama-nama pendaftar. Publik pun tidak mengetahui latar belakang pendaftar calon anggota KPU-Bawaslu lebih dini.

’’Akhirnya publik sulit untuk ikut serta dalam menelusuri rekam jejak para peserta,’’ tuturnya.

Anggota timsel Betti Alisjahbana mengklaim keputusan tidak memublikasikan hasil tes tahap II itu sudah sesuai ketentuan.

Dia beralasan, hasil tes merupakan penilaian secara akumulatif sehingga menjadi bagian yang tak terpisahkan. Di dalamnya ada tes psikologi yang menjadi salah satu jenis informasi yang dikecualikan.

’’Justru nanti kita salah kalau menyampaikan,’’ ujarnya.

Terkait desakan untuk membuka data riwayat hidup, timsel berjanji melakukannya dalam waktu dekat. Saat ini timsel menyusun informasi yang relevan untuk dipublikasikan.

’’Sehingga masyarakat bisa melihat informasi lebih lengkap,’’ kata Betti. (far/c7/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: