HONDA

Tantangan Bonus Demografi, Pemuda Jangan Apatis

Tantangan Bonus Demografi, Pemuda Jangan Apatis

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Staf Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Hj. Oslita, SH, MH mengatakan, saat ini Provinsi Bengkulu tengah bersiap menghadapi tantangan bonus demografi. Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan juga skill individu bagi pemuda, dan angkatan kerja. Selain dengan melakukan pelatihan melalui lembaga pemerintahan, kegiatan seminar dan diskusi publik juga diharapkan dapat memberikan edukasi terkait bonus demografi.

“Saya ingin hasil diskusi nanti bisa memberikan masukan mengenai bagaimana anak muda di Provinsi Bengkulu menyiapkan diri,” kata Oslita saat memberikan sambutan dalam kegiatan diskusi publik dengan tema mempersiapkan pemuda menuju usia emas 2045 untuk Bengkulu berkemajuan yang digelar oleh Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), di Grage Hotel.

Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan diskusi publik, diharapkan dengan kegiatan seperti ini dapat menemukan solusi tentang apa yang harus disiapkan, dan memberikan pengetahuan kepada pemuda Bengkulu akan pentingnya menambah kualitas diri, untuk menghadapi bonus demografi. “Tentu acara seperti ini mungkin salah satunya bagaimana cara memotivasi anak muda, supaya mereka ini lebih giat mempersiapkan diri,” ujarnya.

Diskusi publik ini dalam rangka memperingati HUT ke-53 Provinsi Bengkulu diikuti oleh 50 peserta perwakilan dari organisasi kepemudaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Ikatan Duta Bengkulu.

Ketua Harian DPD AMPI Bengkulu Antonio Amanda mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat persiapan dalam menghadapi bonus demografi. Dimana tantangan terbesar saat memasuki masa bonus demografi adalah dimana penduduk dengan usia produktif harus mampu berinovasi. Selain itu Antonio juga menambahkan untuk saat ini dirinya melihat bahwa pemuda Bengkulu harus mendapatkan pemahaman mengenai bonus demografi dan tantangannya.

“Dalam kondisi hari ini, seperti yang kita tau pemuda kita hidup pada zaman yang fragmatis, matrealistis, hedonis, ditambah lagi apatis dengan masalah-masalah pembangunan,” ungkapnya.

ia juga menambahkan untuk menghadapi bonus demografi tersebut dirinya mengharapkan pemerintah Provinsi Bengkulu harus melihat ini sebagai suatu tantangan yang harus ditaklukan, sehinga pemuda Bengkulu ketika memasuki masa bonus demografi dapat bersaing dan menjadi lebih produktif. Dia juga menambahkan kegiatan ini juga diharapkan dapat menemukan solusi tentang apa yang seharusnya dilakukan.

“Kalau ini tidak dikelola dengan baik ini akan menjadi ledakan penganguran, dan masalah sosial lainnya, sehinga kita harapkan ini dapat segera di antisipasi,” tegasnya. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: