Segera Pilih Dirut Bank Bengkulu
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Usai dilakukan pemberhentian secara terhormat kepada Direktur Utama (Dirut) Bank Bengkulu dan perombakan di direksinya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi meminta agar Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan para pemegang saham lainnya agar mendorong percepatan untuk pemilihan Dirut Bank Bengkulu yang baru.
"Kami juga memohon direktur baru, orang yang tepat dan yang memang bisa memajukan Bank Bengkulu. Silakan cari, yang penting profesional, ramah,dan inovatif," pinta Sumardi, Selasa (14/12).
Dijelaskannya, pihaknya mendukung atas keputusan gubernur dengan memberhentikan Direktur Bank Bengkulu sebelumnya. Pasalnya, ia menilai di zaman ini, seorang pemimpin di Bank Bengkulu harus ramah, cekatan, dan inovatif.
"Artinya untuk menunjuk seseorang untuk direktur nanti harus patuh dan mengikuti program-program yang ingin disampaikan dan dilaksanakan oleh gubernur. Namanyakan Bank Bengkulu, jadi banknya orang Bengkulu, jadi harus mengikuti program-program Gubernur," tukas Sumardi.
Untuk diketahui, setelah dengan dirombaknya direksi Bank Bengkulu pada Kamis (9/12) lalu, saat ini Ikhwanul Okti ditunjuk menjadi Plh Direktur Utama (Dirut) Bank Bengkulu. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan untuk tahapan pemilihan Dirut Bank Bengkulu nanti, sepenuhnya diserahkan kepada pihak internal Bank Bengkulu.
Hal ini juga mendapatkan sorotan dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi. Ia mendukung sepenuhnya atas keputusan pemegang saham itu. Serta menyarankan agar sesegera mungkin untuk melakukan seleksi untuk calon difinitif Dirut Bank Bengkulu tersebut.
"Yang kita inginkan pimpinan Bank Bengkulu itu yang visioner, dan bisa mengeluarkan produk-produk yang menarik untuk orang bisa berinvestasi. Contoh kita kemarin keluarkan seri B, untuk produk terbarunya. Ternyata itu tidak laku di pasaran, jadi carilah di inovasi lain," kata Edwar.
Ia menyarankan agar Dirut Bank Bengkulu terpilih nantinya, bisa berkolaborasi dengan pihak lain. Yang tujuannya untuk meningkatkan profit dan kinerja di Bank Bengkulu. Misalnya seperti bekerja sama dengan BJB, yang modal intinya sudah Rp 150 triliun.
"Kita bisa kerja sama, apalagi inikan kita masih kurang beberapa triliun, sampai 2024. Kalau gubernur salah langkah, maka tidak akan bertahan lama. Bank Bengkulu ini akan menjadi BPR, jika sudah jadi BPR maka tidak ada lagi Kasda yang bisa titip di situ," saran Edwar.
Selain tidak bisa dititipkan kas daerah, lanjut Edwar, sebuah BPR nantinya juga tidak bisa digunakan untuk mengelola anjungan tunai mandiri (ATM). Sehingga sangat disayangkan bila hal tersebut terjadi.
"Jadi banyak sekali kerugian jika ini terjadi. Belum lagi ribuan karyawan yang harus dirumahkan. Nah inikan banyak dampak. Jadi kita minta gubernur bisa menjadi pemimpin Bank Bengkulu," paparnya.
Sebelumnya, dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), diputuskan bahwa jajaran komisaris dan direksi Bank Bengkulu, mengalami perombakan. Yang dalam hasil RUPSLB tersebut, disepakati ada 3 orang yang diberhentikan dengan hormat. Yakni Direktur Utama Bank Bengkulu Agusalim, Direktur Kepatuhan Yanti Kurniati dan Komisaris Bank Bengkulu Mulyadi Ismail. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: