Jatuh Dari Motor, HP Adik Rusak, Pilih Gantung Diri, Keluarga Tolak Otopsi
BENTENG, rakyatbengkulu.com – Seorang pemuda, Agung Gumelar (21) warga Desa Datar Lebar Kecamatan Taba Penanjung yang ditemukan tak lagi bernyawa, tergantung di pohon nangka Senin (27/12), diduga kuat bunuh diri.
BACA JUGA: Pemuda Datar Lebar Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Nangka
Indikasinya, selain ciri-ciri yang ditemukan pada jenazah yang memang tanda-tanda umum orang yang meninggal dunia karena sengaja gantung diri.
Juga diperkuat adanya permasalahan, yang menjadi pemicu korban mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya.
‘Hasil visum terhadap jenazah tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Cenderung mengindikasikan, korban ini memang bunuh diri dengan cara sengaja gantung diri menggunakan tali nilon di pohon nangka.
Kemudian dari keterangan orang tuanya, korban ini sebelumnya ketakutan akan dimarahi orang tuanya.
"Penyebabnya ia mengalami kecelakaan sepeda motor yang mengakibatkan handphone milik adiknya rusak," jelas Kapolres Benteng, AKBP. Ary Baroto, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim Donald Sianturi, SH, MH.
BACA JUGA: Kades Batu Layang Ditahan Jaksa
Korban pertama kali ditemukan oleh kakak perempuannya bernama Rosita (23).
Diperkirakan sekitar 06.30 WIB, saat Rosita ingin ke kamar mandi yang ada di belakang rumahnya.
"Saat ayuk (kakak perempuan, red) korban sudah berada di belakang, ia menemukan korban tergantung dan tersangkut di pagar bambu belakang rumah di bawah pohon nangka. Karena melihat kondisi korban, saksi itu langsung memanggil suaminya yang bernama Samsi. Setelah Samsi sampai melihat kondisi korban, dia langsung bergegas memanggil warga untuk dilakukan pertolongan," ujar Donald.
BACA JUGA: Perangkap Babi Ancam Nyawa Manusia
Dia menambahkan, setelah warga sekitar datang, selanjutnya menurunkan korban, dan dibawa ke dalam rumah.
Tolak Otopsi
’’Hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban oleh tim medis Puskesmas, ditemukan bekas jerat tali di bagian leher korban. Kemudian ditemukan cairan sperma di pangkal penis, juga kotoran di dubur korban. Ini ciri-ciri yang biasa ditemukan terhadap orang yang melakukan gantung diri,’’ tambahnya.
Untuk lebih memastikan apakah korban bunuh diri atau karena dibunuh, Polres Benteng telah menyarankan ke keluarga korban untuk dilakukan otopsi jenazah.
‘’Keluarga menolak melakukan otopsi terhadap jenazah. Mereka sudah iklas dan yakni kalau korban meninggal karena bunuh diri. Karena menolak, tadi kami minta keluarga korban membuat pernyataan tertulis menolak dilakukan otopsi. Atas dasar surat itu, kami tidak akan melanjutkan penyelidikan terhadap meninggalnya pemuda itu," demikian Donald.
Sementara itu, Kades Datar Lebar, Zainuri membenarkan jika yang pertama menemukan korban tergantung di pohon nangka adalah kakak perempuan korban.
"Menurut keterangan ayuknya, korban terakhir terlihat pukul 22.00 WIB, Senin malam. Setelah pukul 22.00 WIB tersebut memang yang bersangkutan sudah tidak terlihat dan ditemukan pagi harinya dalam posisi tergantung di pohon nangka yang tingginya kurang lebih 2 meter,’’ ujar Zainuri. (jee)
Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: