HONDA

Atur Regulasi Tonase Angkutan

Atur Regulasi Tonase Angkutan

Pastikan Keamanan BORR

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Seperti menjadi tempat wisata baru, jembatan elevated atau Outer Ring Road (BORR) Nakau - Air Sebakul, sering dikunjungi warga yang ingin menikmati pemandangan dari jembatan elevated tersebut.

Senada dengan itu, Anggota Komisi lll DPRD Provinsi Bengkulu Darmawansyah meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Balai Bina Marga Provinsi Bengkulu,  mengatur regulasi terkait tonase beban muatan kendaraan yang bisa melewati jalan tersebut. BACA JUGA: Belum Dibuka, BORR Nakau – Air Sebakul Ramai Dikunjungi

Menyambut diresmikannya Jembatan elevated ini. Apalagi sedari awal peruntukannya, elevated Nakau-Air Sebakul itu direncanakan akan dimanfaatkan untuk mengurai lalu lintas truk batu bara terutama di kawasan Benteng dan Bengkulu Utara.

Sehingga nanti jembatan itu berfungsi, bisa langsung ke Pagar Dewa dan ke Pulau Baai.

“Lebih cepat lebih baik, apalagi asaat ini angkutan tambang dan hasil bumi lainnya itu mulai banyak,” paparnya.

Ia juga mewanti-wanti kepada seluruh pihak, agar berhati-hati di jembatan yang saat ini ramai dikunjungi.

Apalagi, dari informasi yang ia dapatkan, di sore menjelang petang.

Di kawasan elevated Nakau-Air Sebakul kerap digunakan oleh para remaja, bahkan ada dari beberapa remaja yang menjadikan jembatan elevated itu, sebagai ajang balapan sepeda motor.

Ia khawatirkan akan terjadi kecelakaan di jembatan yang belum diresmikan itu. “Ini juga jadi perhatian, kan untuk keselamatan bersama,” harapnya.

Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi, meminta kepada Dinas PUPR Provinsi, agar berkoordinasi dengan pihak terkait. Untuk keamanan di jembatan yang rencananya di awal tahun ini diresmikan. BACA JUGA: Bakal Ada Pengurangan Anggaran

“Itu penting,ada petugas atau penjaga disana. Karena kan sudah ramai sekali. Kabarnya juga kendaraan banyak yang memacu dengan kecepatan tinggi. Kita kan berharapnya aman dan lancar ya,” kata Sumardi, kemarin.

Dari informasi terkini yang ia terima, diketahui jika Pemprov Bengkulu berkoordinasi dengan  kementerian PUPR, perihal waktu peresmian untuk jembatan yang membelah kawasan Cagar Alam (CA) Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), yang dimulai dari Simpang 4 Nakau hingga Simpang 4 Air Sebakul sepanjang 5,8 KM.

“Infonya nanti masih akan dibangun pagar, pengerjaannya di 2022 ini. Dan untuk peresmiannya juga masih berkoordinasi dengan pusat,” paparnya.

Dijelaskannya, untuk pekerjaan fisik dari pembangunan jembatan elevated Nakau - Air Sebakul, menghabiskan anggaran Rp 18,5 miliar ini.

“Jadi tinggal menunggu keputusan pemberian nama. Kemarin kita sudah memberikan usulan, yang dialokasikan dari aspirasi masyarakat. tapi keputusan akhir itu di kementerian PUPR. Kalau itu sudah selesai, mudah mudahan di awal tahun, nanti akan diresmikan penggunaannya,” imbuhnya.

Untuk diketahui, sesuai dengan instruksi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, jika nanti telah beroperasinya jembatan elevated ini, maka akan dapat mengurangi kerusakan jalan di Kota Bengkulu.

Pasalnya, penyebab beberapa ruas jalan di Kota Bengkulu adalah sering dilewati truk truk angkutan yang melebihi kapasitas jalan kelas 3.

Apalagi, saat ini jalan hibrida memang mengalami kerusakan parah. “harapan kita ya dalam waktu dekat ini, sudah ada kabar,” paparnya. BACA JUGA: Belanja Bansos Serapan Tertinggi

Mengingat, hampir setiap kurun waktu tertentu mengalami kerusakan yang sama. Dikarenakan beban tonase truk truk yang melewati melebihi kapasitas jalan kelas 3 itu.

Sehingga jika lintas elevated Nakau-Air Sebakul sudah berfungsi maka ini akan akan mengurangi kepadatan dalam kota. Khususnya untuk jalan Hibrida dan sekitarnya.

“Mudah mudahan bisa dipakai, Januari ini,” jelasnya.(war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: