HONDA

UMKM Terancam Gulung Tikar

UMKM Terancam Gulung Tikar

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Kenaikan harga ayam potong hingga Rp 45 ribu per kilogram berdampak besar pada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Terutama pada pelaku usaha yang menjadikan daging ayam sebagai bahan baku utama produknya. BACA JUGA: Muncul Kasus Baru Covid-19 di Kota Bengkulu, Remaja Usia 13 Tahun

Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang sate ayam di Simpang Jalan Danau, Kelurahan Panorama, Ahmad (65). Dia khawatir usahanya akan gulung tikar. Sebab naiknya harga ayam potong membuat modal yang harus dikeluarkan semakin tinggi.

Sedangkan harga jual sate ke pelanggan tetap sama. Jika menaikkan harga jual sate per porsinya, dia khawatir pelanggan akan lari. Kondisi ini bila terus menerus terjadi bisa membuat usahanya gulung tikar.

“Kemungkinan banyak masyarakat yang tidak ingin membeli sate lagi karena terlalu mahal,” ujarnya.

Ia juga berharap kepada pemerintah agar dapat membuat harga ayam di pasaran menjadi stabil kembali. Jika harga ayam tidak turun, kemungkinan besar akan berdampak kepada seluruh pelaku usaha yang mengunakan bahan pokoknya ayam. “Seperti pedagang ayam bakar, ayam goreng dan lainnya,” tambahnya. BACA JUGA: Bangunan Pribadi di Tanah Pemkot Diduga Milik Keluarga Oknum Dewan

Terkait melambungnya harga ayam potong dan keluhan pelaku usaha ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, Drs. Bujang HR, tidak mau menanggapi. Dia menyarankan untuk mewawancarai Asisten 2 Pemkot Bengkulu Saipul Apandi. Namun saat diwawancarai Saipul Apandi meminta mewawancari Disperindag. “Langsung Kadis Kominfo saja karena itu teknis sifatnya,” katanya .

Sementara itu Kadis Komunikasi Informasi dan  Persandian Kota Bengkulu Drs. Eko Agusriyanto, M.Si mengatakan dia meminta Disperindag segera turun langsung ke lapangan. “Untuk memantau penyebab terjadinya kenaikan ayam di pasar ini,” singkatnya. (cw2)

Simak Video Berita 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: