HONDA

Harimau Mangsa Lima Sapi

Harimau Mangsa Lima Sapi

Sejak 2021 Warga UPT Lapindo Resah

MALIN DEMAN, rakyatbengkulu.com – Ternyata bukan awal tahun ini saja warga Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Lapindo, Desa Lubuk Talang,  Kecamatan Malin Deman diteror Harimau Sumatera (pathera tigris sumatrae).

Tetapi sudah sejak tahun 2021, tepatnya mulai September kerap tampak kehadiran harimau di kawasan permukiman dan kebun warga. BACA JUGA: BKSDA Sebut Ada 4 Harimau

 Selain itu, September 2021 sebanyak 3 ekor sapi milik Wiyono tewas diterkam dan disantap harimau. Kemudian menyusul  2 ekor sapi lagi pada 19 Desember 2021 milik Suratmin.

 “Informasi ini berdasarkan keterangan warga yang berhasil dihimpun anggota kita di lapangan,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Said Jauhari, S.Hut, M.Si.

 Warga setempat sudah sering melihat kemunculan Harimau Sumatera. Jumlahnya lebih dari 1 ekor.

Kemudian pada 24 Desember 2021, salah satu warga setempat, Wagiman, mengaku melihat Harimau Sumatera  saat ia sedang panen tandan buah segar kelapa sawit.

Di mana lokasinya, tidak jauh dari ditemukannya sapi milik Suratmin dimangsa harimau.

 “Terus yang terbaru, 11 Januari 2022, warga menemukan jejak Harimau Sumatera di jalan desa,” ujar Said Jauhari.

 Mengatasi hal tersebut, sejumlah upaya penanggulangan konflik satwa liar jenis Harimau Sumatera dengan warga sedang dilakukan BKSDA.

Diantaranya, 12 Januari 2022, tim menuju Desa Lubuk Talang berkoordinasi dengan kepala desa dan kemudian bermalam di rumah warga setempat.

 Berikutnya, tim melakukan pengecekan ke lokasi kemunculan harimau.

Pengecekan dilakukan bersama warga. Di mana hasilnya, bahwa bangkai satu ekor sapi sudah dipindah oleh harimau.

“Namun posisi harimau diduga belum jauh dari bangkai sapi,” kata Said.

 Selain itu, terlihat jejak kaki 1 ekor Harimau Sumatera ukuran dewasa.

Edukasi Warga

Kemudian lanjut, tim penanggulangan konflik bersama warga melakukan upaya pengusiran menggunakan meriam karbit.

BACA JUGA: Mian Larang Tronton Melintas

Serta melakukan sosialisasi, agar ternak milik warga, dikandangkan dengan model kandang modifikasi anti serangan Harimau Sumatera.

“TKP penemuan tersebut berjarak sekitar 1 kilometer ke Hutan Produksi (HP) Air Rami dan HP Air Ipuh,” imbuhnya.

 Tim juga tambahnya, melakukan pendampingan pada warga.

Serta mendorong warga menanam tanaman pakan ternak yang bernilai nutrisi tinggi.

Sebagai strategi agar warga aman dan ternak aman dari serangan Harimau Sumatera.

 “Dengan begitu, Harimau Sumatera itu juga aman dari ancaman diracun oleh warga. Tim penanggulangan konflik satwa liar yang diterjunkan berjumlah 8 orang. BACA JUGA: BS Raih Predikat Menuju Informatif

Terdiri dari 2 orang petugas SKW I BKSDA Bengkulu, 3 orang dari Konsorsium Bentang Alam Seblat dan 3 orang petugas dari PHS BBTNKS,” pungkasnya. (hue)

Simak Video Berita 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: