HONDA

Irigasi Jebol, 50 Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam

Irigasi Jebol, 50 Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Sekitar 50 hektare areal persawahan di Kelurahan Dusun Besar mengalami kekeringan.

Hal ini dikarenakan tidak terairi oleh irigasi yang ada di sekitarnya. BACA JUGA: DLHK Bantah Keluhan PDAM Soal Bahan Baku Air Bersih

Penyebabnya, pintu dan bangunan saluran irigasi jebol.

Padahal area persawahan ini, ditetapkan sebagai Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Berkelanjutan  (KP2B) dalam Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 4 Tahun 2021 tetang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021-2041.

Salah seorang petani dari kelompok petani (Poktan), Katni mengatakan, kerusakan irigasi tersebut sudah berlangsung lama, dan tidak direhab oleh pemerintah.

Selama ini mereka hanya memperbaiki secara swadaya dengan mengumpulkan Rp 100 ribu per bidang sawah.

Uang itu digunakan untuk membeli material, sementara untuk tenaga tukangnya, juga dilakukan sendiri oleh para petani.

“Petani di sini kesulitan air, karena irigasi banyak yang jebol.  Mulai dari pintu air hingga ke saluran kecil yang menuju ke sawah.

Untuk tetap dapat bertani kami bergotong royong memperbaikinya.

Hampir 50 hektare persawahan tidak terairi setiap musim, hanya mengandalkan air hujan,” jelasnya. BACA JUGA; Sesosok Mayat Mengambang di Pelabuhan Linau Kaur

Ditambahkannya, akibat permasalahan irigasi ini, para petani sudah dua musim gagal panen.

“Sudah 2 musim ini, tidak dapat apa-apa,” tambahnya.

Petani lainya, Suryatni (52) terpaksa alih profesi. Sudah dua tahun ini dia lebih memilih berjualan dari pada bertani.

Hal ini dikarenakan, ia selalu mengalami kerugian akibat sering gagal panen. Penyebabnya, karena sawah kering tak teraliri air.

“Pintu air juga rusak, di saluran irigasi ada yang jebol sekitar 5 meter dan belum diperbaiki,” keluhnya.

Ia menambahkan, para petani sudah sering bergotong royong memperbaiki irigasi itu secara swadaya.

Katni mengaku sudah 3 kali menyumbang uang untuk membeli material guna perbaikan saluran irigasi. Tak Ada Anggaran: Audit Kerugian Negara Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Rp 600 Juta

Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Lahan dan Irigasi Dispangtan Kota Bengkulu, Marwan saat dikonfirmasi, membenarkan hal itu.

Tak Ada Anggaran

Dia menerangkan, tidak maksimalnya air untuk semua lahan petani disebabkan karena permukaan Danau Dendam Tak Sudah yang menyusut.

Terkait dengan perbaikan saluran irigasi, Marwan mengatakan, tahun ini pihaknya belum bisa membantu, dikarenakan tidak ada anggarannya. BACA JUGA: Ribuan E-KTP Invalid Diinput di Rumah Dinas

“Benar ada laporan saluran irigasi rusak dan itu sudah dilakukan perbaikan dengan kelompok tani secara gotong royong sebagai solusi sementara.

Debit air itu menyusut juga karena air permukaan Danau Dendam Tak Sudah mengalami penyusutan,” tutupnya. (cw4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: