Marhaban Ya Ramadhan
HONDA

Keruh, Kotor, Bau, Kulit Gatal-gatal

Keruh, Kotor, Bau, Kulit Gatal-gatal

 

WARGA Desa Tengah Padang Kabupaten Bengkulu Tengah, Jamali mengaku Sungai Bengkulu sudah tercemar, sejak beberapa pabrik atau perusahaan masuk ke wilayah Benteng.

Sebagai warga, ia mengatakan air Sungai Bengkulu sudah sangat tidak layak lagi untuk dikonsumsi. BACA JUGA: Limbah Karet Sungai Bengkulu

Terkadang untuk mandi saja, mereka merasa takut. Sebab sudah tercemar dan sangat berdampak sekali, terhadap kulit manusia.

“Semenjak banyaknya perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Benteng ini, semenjak itu juga banyak sekali warga yang mengeluhkan air Sungai Bengkulu tersebut tercemar.

Karena memang pada saat itu kita semua masih bergantung dengan Sungai Bengkulu.

Akan tetapi saat ini kita sudah menggunakan Perumda Air Minum Tirta Raflesia dan sumur, sehingga tidak terlalu bergantung lagi dengan air sungai tersebut,” jelasnya.

Bicara terkait tercemarnya Sungai Bengkulu, menurutnya banyak sekali dampak yang dirasakan warga.

Sebab tercemarnya, sudah sangat tampak.

Air yang sangat kotor dan keruh, terkadang air juga bau.

Padahal untuk sama-sama diketahui, sebelum sungai tersebut tercemar dan kondisi air masih sangat bersih.

Semua aktivitas warga dilakukan di sungai, baik itu mandi, konsumsi sehari-hari, mencuci baju dan sebagainya.

“Meskipun setiap perusahaan melakukan penyaringan limbah terlebih dahulu.  

Tak Layak Konsumsi

Namun tetap saja limbah tersebut dibuang ke sungai dan semua itu sudah terbukti adanya,” katanya.

Warga Benteng rumahnya tepat berada di dekat sungai Bengkulu, Cik Rohana mengungkapkan, meskipun saat ini ia dan warga sudah menggunakan air dari Perumda dan sumur.

Pada saat musim kemarau, ia dan warga dipastikan menggunakan air Sungai Bengkulu untuk mandi.

Ia juga mengaku kalau kulit gatal dan bersisik, setelah menggunakan air sungai tersebut.

“Meskipun sesudah mandi akan berdampak terhadap kulit kita seperti gatal. Namun dikarenakan hari kemarau kita tetap terpaksa mandi menggunakan air sungai tersebut.

Tercemarnya sungai ini dikarenakan sudah banyak pabrik dan tambang batu bara di Benteng ini, sebab mereka membuang limbahnya ke sungai.

Terkadang air sungai tersebut berubah jadi sangat merah dan terkadang juga sangat hitam,” terangnya.

Dengan kondisi seperti ini memang sangat berdampak dengan masyarakat.

Karena, akan terganggu dengan kesehatan masyarakat dan pola hidup masyarakat desa itu sendiri.

“Yang awalnya kita bisa mengkonsumsi air sungai dengan baik dan sehat. Maka saat ini semuanya sudah berubah dan kita sudah tidak bisa lagi untuk mengonsumsi air tersebut,” tegasnya.

Warga Desa Kembang Seri yang rumahnya juga dekat dengan sungai Bengkulu, Nia Anisha menjelaskan saat ini memang sungai Bengkulu  sudah tercemar. BACA JUGA: Kompensasi Ditolak, PT HKI Perbaiki Sendiri

Berbeda dibandingkan dengan 15 atau 10 tahun yang lalu, disaat sungai tersebut belum tercemar.

Sungai ini tercemar bukan tanpa sebab, semuanya terjadi setelah banyak aktivitas pabrik hingga pertambangan yang ada saat ini. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"