HONDA

Februari, Sudah 577 Kasus Positif Covid-19 di Bengkulu

Februari, Sudah 577 Kasus Positif Covid-19 di Bengkulu

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Berdasarkan data Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bengkulu, dalam Februari ini kasus Covid-19 mencapai 577 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, peningkatan jumlah kasus harian ini menjadi perhatian untuk semua pihak.

Agar, dapat mengantisipasi adanya penyebaran kasus konfirmasi positif. "Hasil rapat memutuskan, isolasi terpadu aktifkan kembali. Jadi UPT Bapelkes, kini akan dibuka kembali, " kata Herwan. BACA JUGA: Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Bengkulu Capai 96 Persen

Dijelaskannya, sama seperti sebelumnya di tempat perawatan isolasi terpadu ini, nantinya akan merawat pasien konfirmasi yan memiliki gejala ringan. Sehingga aktifnya isolasi terpadu juga berlaku di kabupaten kota.

"Kita minta kawan-kawan kabupaten kota juga mempersiapkan isolasi terpadu ini. Mengingat jumlah kasus harian ada penambahan dalam beberapa minggu ini," imbaunya.

Untuk diketahui, sejak awal tahun 2022 ini jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 ada di angka 619 kasus. Ini menjadi sinyal bagi masyarakat untuk semakin memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Hari ini (kemarin, red) ada 77 kasus. Yang didominasi dari kota, dengan 52 kasus," jelas Herwan.

Sementara itu, berkenaan dengan beberapa kasus harian yang muncul. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas kabupaten kota. Untuk melakukan tracing, guna meminimalisir penyebaran kasus.

"Tracing terus dilakukan, juga penerapan prokes harus disiplin. Termasuk untuk vaksinasi kita terus dilakukan," jelasnya. BACA JUGA: Pelatih Paskibra Bilang, Hubungan Badan Atas Dasar Suka sama Suka

Ditambahkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Oktomi Harlena bahwa untuk cluster saat ini tidak ada yang mendominasi.

Pelaku Perjalanan Mendominasi

Pasalnya, kasus muncul dari varian kalangan. Ini diketahui, setelah dilakukan penjumlahan dari kabupaten kota.

"Untuk klaster kasus ini bervariasi. Namun ada beberapa daerah yang banyak di perkantoran, ada juga di masyarakat umum. Yang paling banyak itu didapati dari para pelaku perjalanan," ungkap Oktomi.

Apalagi lanjutnya, lonjakan kasus harian kembali terjadi, tracing sebagai langkah antisipasi. Khususnya, melakukan tracing di pintu pintu masuk provinsi. Misalnya di Bandara dan pelabuhan. (war) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: