Bangun Laboratorium SMK, Cetak Lulusan Terampil
Gebrakan Kadispendikbud Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendikbud) Provinsi Bengkulu Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd terus berinovasi dan membuat gebrakan. BACA JUGA: Viral Video Perkelahian Siswi SMK, Kepsek: Sudah Ditangani BK
Pekerjaannya tidak ringan. Tujuannya pun sangat mulia. Agar mutu pendidikan di Provinsi Bengkulu terus meningkat.
Berikut wawancara eksklusif Pemimpin Harian Rakyat Bengkulu, Riky Dwi Putra dan GM RB Online, Heru Pramana Putra, kemarin.
Salah satu cita-cita besarnya meningkatkan mutu pendidikan ini dengan membangun laboratorium atau lab Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bengkulu.
Dalam lab tersebut, akan dibangun miniatur-miniatur jurusan SMK.
Diantaranya jurusan perhotelan, listrik, mesin, administrasi perkantoran, pemasaran, usaha perjalanan pariwisata, multimedia, teknik komputer dan jaringan.
“Jadi anak-anak kita SMK praktik, pengembangan dan pendalaman keilmuan jurusannya di sana (Laboratorium SMK,red). Kalau praktik, tidak perlu ke luar Bengkulu,” kata Eri membeberkan rencana gebrakannya.
Laboratorium SMK ini sedang disiapkan dengan matang. Mulai dari perencanaan sumber daya manusia (SDM) guru terampil di bidangnya.
Hingga infrastruktur atau sarana dan prasarana lab. “Sehingga potensi anak-anak kita (SMK,red) bisa makin dikembangkan di sana,” tutur Eri.
Outputnya, lulusan SMK dari Provinsi Bengkulu terampil sesuai dengan bidang masing-masing.
Bahkan bila dibutuhkan, lulusan SMK sudah siap kerja. “Hasilnya bagaimana mutu anak SMK bisa bekerja sesuai bidangnya,” kata Eri Yulian.
Untuk membangun laboratorium SMK memang memerlukan waktu. Direncanakan dibangun pada tahun 2023. BACA JUGA: 105 Sapi Mati Akibat Jembrana
Untuk lokasi lab SMK, akan dicari tempat representatif.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendukung rencana program Dispendikbud dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Dia berkeyakinan dengan niat baik dan mulia tersebut serta keinginan kuat untuk memajukan pendidikan di Provinsi Bengkulu maka akan diijabah.
“Tentunya dengan dukungan semua elemen masyarakat Bengkulu,” ungkap Eri.
Dispendikbud Provinsi Bengkulu telah membangun komitmen meningkatkan mutu pendidikan.
Seperti meningkatkan SDM dan kinerja para pendidik. Kinerja dicatat melalui E-Kinerja.
E-Kinerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk melakukan proses pencatatan kinerja.
Komitmen itu Eri selalu tanamkan kepada seluruh jajaran Dispendikbud mulai dari diri sendiri.
“Dilakukan bersama-sama, membangun komitmen dari pribadi masing-masing,” ungkap Eri.
Seiring dengan perkembangan zaman, diharapkan guru semakin profesional dan kompeten.
Baik itu kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar profesi guru.
Sekarang pun Dispendikbud sudah memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi.
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan melalui Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
“Dengan memanfaatkan teknologi. Tidak perlu langsung ke Diknas. Cukup online melalui jaringan internet. Lalu validasi dan teruskan ke BKD,” beber Eri.
Memang diakuinya, saat ini Provinsi Bengkulu kekurangan guru terutama tenaga pendidik untuk SMA/SMK.
Terutama guru produktif untuk SMK. Jauh dulu, cerita Eri, tidak sedikit guru SMK “diimpor” dari luar Bengkulu.
Diantaranya saja Jawa dan Palembang. Sekarang guru-guru tersebut banyak pensiun.
Beberapa langkah untuk menutupi kekurangan guru ini, dengan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru.
Lalu merekrut Guru Tidak Tetap (GTT). Tentunya GTT ini mendapat insentif. Bagi yang belum mendapat insentif, akan segera beri SK (Surat Keputusan).
“Setiap tahun guru pensiun. Hampir setiap hari minimal 10 orang,” kata Eri.
Pemerintah Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Rohidin Mersyah sangat respek dan berjuang agar guru honorer dapat diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Mengingat pengabdian dan dedikasi selama ini. BACA JUGA: Dilapor ASN ke KASN, Bupati: Tak Masalah
“Perjuangan ini luar biasa. Diharapkan pusat merespon. Sebab GTT ini sudah berpengalaman. Kami sudah mengusulkan,” ujarnya.
Sebagai upaya menjaga mutu pendidikan, tentunya pemerataan guru tetap dijaga. Sehingga tidak terjadi penumpukan guru di satu sekolah.
Termasuk penumpukan guru dengan mata pelajaran yang sama. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: