Gula Aren Oplosan Beredar, Petani Resah Harga Turun
CURUP, rakyatbengkulu.com – Harga gula aren saat ini mulai mengalami penurunan. Dari harga sebelumnya Rp 18 ribu/kg, saat ini sudah di angka Rp 15 ribu/kg. Salah satu faktor penyebabnya, yaitu adanya peredaran produk gula aren dioplos dengan gula putih.
Hal ini, membuat petani gula aren murni air nira merasa resah. BACA JUGA: Biaya Haji Naik Sekitar Rp 10 Juta
‘’Produk gula aren oplosan gula putih ini sudah beredar sejak beberapa pekan belakangan. Makanya sekarang harga gula aren merosok hingga Rp 15 ribu/kg.
Salah satu faktornya karena ada produk gula aren oplosan gula pasir atau gula putih,’’ keluh Fendi (49), salah satu petani gula aren warga Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah Kamis (17/2).
Dijelaskan Fendi, secara bentuk dan kuwalitas antara gula merah murni air nira warnanya agak hitam dan teksturnya lembut.
Sedangkan gula aren oplosan teksturnya keras dan tidak mudah pecah. “Namun kalau dibuat cuka empek-empek tidak tahan lama dan lebih asam rasanya,’’ sambung Fendi.
Sementara itu, hal yang hampir senada, Eko Purnomo (52) pengerajin gula aren di Desa Belitar Seberang Kecamatan Sindang Kelingi menyebutkan, jika nira asli dalam satu kuali besar, berisi 90 sampai 100 liter.
Dalam pengolahannya bisa dimasak dan menghasilkan 18 hingga 19 kg gula aren.
‘’Namun kalau yang menggunakan atau dioplos dengan gula puth atau gula pasir, hasilnya bisa menjadi 100 kg gula aren,’’ sampai Eko. BACA JUGA: Dipukul Hingga Pingsan, Handphone Warga Bumi Ayu Dirampas
Ditambahkan Eko, mereka berharap pemerintah memberikan solusi terkait masalah tersebut. Serta masyarakat juga diminta untuk lebih pintar mendeteksi mana gula aren kualitas bagus maupun yang oplosan gula pasir.
‘’Kalau sementara ini dampaknya, harga terus mengalami penurunan. Karena memang harga jual yang oplosan lebih rendah,’’ demikian Eko. (dtk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: