HONDA

Saat Beraksi, Sindikat Pembobol ATM Dibagi Tim Delta dan Alpha

Saat Beraksi, Sindikat Pembobol ATM Dibagi Tim Delta dan Alpha

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Saat beraksi, ternyata sindikat pembobol ATM yang berhasil diamankan Subdit Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Bengkulu dibagi menjadi 2 tim, yakni tim Delta dan Alpha. Saat ini, pihak Polda Bengkulu masih terus melakukan pengembangan, terkait kasus pembobolan ATM dan pemalsuan dokumen nasabah bank yang dilakukan sejumlah komplotan bandit ini.

Pelaku yang telah bersindikat ini dalam beraksi bergerak secara berkelompok. Untuk pelaku yang beraksi di Bengkulu merupakan tim Delta dari sindikat tersebut, sementara yang bergerak di Semarang merupakan tim Alpha yang juga telah diamankan oleh kepolisian setempat.

"Ini memang sindikat yang memang sudah terorganisir. Mereka bergerak secara berkelompok dalam menjalankan aksinya," ungkap Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, Rabu (23/2). BACA JUGA: Lagi, Polisi Bekuk Dua Pelaku Sindikat Pembobol ATM BACA JUGA: Komplotan Pembobol ATM dan Pemalsuan Data Nasabah Dibekuk, Begini Cara Kerjanya

Sejauh ini, pihak Polda Bengkulu telah mengamankan sebanyak 9 orang yang merupakan komplotan tersebut. Tujuh diantaranya telah ditetapkan tersangka, sementara 2 lainnya saat ini masih dalam perjalanan menuju Mapolda Bengkulu setelah sebelumnya diamankan di Provinsi Sumatera Utara.

Sudarno menyebutkan, kejahatan yang dilakukan para pelaku tersebut yakni dengan menduplikasi data milik nasabah bank. Para pelaku membuat rekening palsu (buku tabungan) atas nama nasabah bank yang bersangkutan melalui data pemilik rekening asli.

Setelah rekening palsu dimiliki, pelaku yang bertugas sebagai eksekutor data ke bank bersangkutan untuk berpura-pura kehilangan kartu ATM dari rekening yang dipalsukan (atas nama pemilik asli) tersebut.

Setelah kartu ATM tersebut terbit, pelaku kemudian menguras uang melalui mesin ATM mengunakan kartu ATM dari buku rekening yang dipalsukan.  

Laca Data Pemilik

"Hal ini tanpa diketahui korban (pemilik buku rekening asli) sendiri. Pihak bank pun juga ada yang kecolongan, sehingga saat pelaku beraksi di Bengkulu ini ada kejanggalan dan ketahuan. Hingga ini dilaporkan ke kita dan pelaku berhasil ditangkap," ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman atas dugaan adanya keterlibatan pelaku lain. Termasuk tengah melakukan penyelidikan dari mana para pelaku mendapatkan data atau identitas milik para pemilik rekening nasabah bank.

"Kita masih melakukan penyelidikan dari mana mereka mendapatkan data pemilik dari rekening atas nama nasabah asli ini dari mana. Terkait dugaan-dugaan lainnya masih dilakukan pengembangan," demikian Sudarno. (tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: