IRT Melahirkan Ditolak 3 RS Lantaran Swab Positif Covid-19, Dinkes Bilang Begini
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernamaLeni warga Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah beberapa hari lalu saat hendak melahirkan harus menahan rasa sakit, lantaran tidak mendapatkan pelayanan dari 3 rumah sakit di Kota Bengkulu.
Hal ini setelah Leni dinyatakan hasil tes antigennya positif Covid-19, saat hendak melahirkan di RS Rafflesia Kota Bengkulu. Hingga Leni diminta untuk ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
BACA JUGA : Ratusan Liter Migor Disita
Namun di RSHD, Leni juga tidak mendapatkan pelayanan hingga diminta untuk ke RSUD M Yunus Bengkulu. Lagi - lagi, di sini dia mendapatkan respon serupa dari dua rumah sakit sebelumnya.
Leni akhirnya baru bisa melahirkan buah hatinya, setelah dibawa ke Rumah Sakit Gading Medika dan melakukan persalinan di sana. Menyikapi peristiwa tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu turut angkat bicara.
Disampaikan Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni pihaknya telah mengundang beberapa pihak rumah sakit terkait atas peristiwa tersebut untuk mengetahui kronologi kejadian.
Kepada Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan menjelaskan pihak RS Rafflesia menyebutkan saat hendak dilakukan penaganan terhadap pasien pihaknya melakukan pemeriksaan rapid test antigen yang hasilnya positif covid-19.
"Namun oleh pihak rumah sakit karena tidak terlalu mendesak untuk dilakukan pelayanan, pihak rumah sakit menyarankan pasien pulang ataupun mempersilahkan pasien untuk melakukan perawatan di rumah sakit lain," sampai Herwan, Jumat (23/2).
BACA JUGA; 22 Ton Batu Hias Diamankan
Lanjutnya, sementara pihak RSHD Kota Bengkulu kepada pihaknya menjelaskan bukan tidak mampu memberikan pelayanan terhadap pasien tersebut. Namun saat pasien Leni dibawa ke RSHD, kondisi ruang pelayanan bagi ini hamil rumah sakit tersebut sedang penuh.
"Sementara di RSUD M.Yunus, mereka tidak dapat melakukan pelayanan karena terkait rujukan, serta menurut mereka tidak terlalu cito (urgent) sehingga nanti bisa ditangani lebih lanjut," sampainya.
Tak Terulang
Dirinya menyayangkan peristiwa tersebut dan berharap tidak terulang kembali. Hal ini menjadi bentuk evaluasi bahwa setiap rumah sakit, harus siap dalam kondisi apapun terutama saat kondisi Covid-19.
"Jangan sampai terulang kembali, ke depan kita harus siap. Jika ada peristiwa serupa rumah sakit harus melakukan tindakan cepat. Harus ada tempat isolasi bagi ibu hamil yang terpapar. Selain itu tim di rumah sakit harus lebih siap ke depannya, terutama saat kondisi sekarang ini," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: