HONDA

Gubernur Bengkulu Ingatkan Lelang Proyek Harus Tuntas Maret

Gubernur Bengkulu Ingatkan Lelang Proyek Harus Tuntas Maret

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Hingga akhir Februari ini, ada 12 paket kegiatan yang tercatat dalam LPSE Provinsi Bengkulu untuk dilelang. Terkait hal ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memerintah kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar segera memasukkan kegiatan ke Unit Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Provinsi Bengkulu.

"Segera saja dilelang, kemarin sudah kita minta memang, paling lambat bulan Maret. Agar semua proses lelang segera dilakukan, " papar Rohidin.

Terutama bagi kegiatan yang anggaran terbilang besar, sehingga nanti dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Lanjut Rohidin, juga termasuk untuk kegiatan yang bersumber dari dana DAK. Pasalnya dana yang berasal dari pusat ini memiliki batas waktu yang ditentukan.

"Terutama kegiatan-kegiatan yang volume cukup besar dan membutuhkan anggaran yang cukup besar," pinta Rohidin.

Berdasarkan pantauan rakyatbengkulu.com, ada satu paket yang tender batal, yakni Pengawasan dan pengembangan Masjid Baitul Izzah Bengkulu.

Namun saat ini kegiatan tersebut telah diajukan kembali, dan tengah dalam proses pembuktian kualifikasi. Sementara itu, satu paket yang sebelum dinyatakan seleksi gagal yakni Pengawasan Rekonstruksi Jalan Lubuk Durian - Lubuk Sini (DAK), saat ini telah dilakukan seleksi ulang.

"Efisien waktu ini juga harus diperhitungkan. Kan tidak menutup kemungkinan ada hambatan, baik saat proses tender maupun untuk pelaksanaan kegiatan, " jelasnya.

Oleh karena ini, ia meminta bagi OPD yang sudah bisa mengajukan paket lelang, agar segera dilaksanakan.

Tanpa menunda-nunda, karena belajar dari tahun sebelumnya, pihaknya tidak menghendaki jika masih ada paket kegiatan yang penyelesaiannya tidak sesuai dengan waktu awal yang telah ditentukan.

Terutama bagi kegiatan yang menjadi program prioritas yang sudah termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu.

Sehingga tidak menghambat target kegiatan yang dilaksanakan tahun 2022 ini. Untuk itu, pihaknya meminta semua OPD bisa mengefisienkan waktu bila nantinya ada kendala.

Baik saat pengajuan lelang, maupun pengejaran kegiatan tersebut.

Apalagi, untuk tahun ini nilai paket kegiatan hampir merata. Meskipun, ada dua paket yang nilainya cukup besar, yakni untuk pembangunan spam jaringan dan spam regional KOBEMA yang berasal dari DAK dan itu masuk ke proyek strategi nasional.

Kemudian, ada kegiatan rehab lanjutan untuk Kantor Gubernur Bengkulu, yang ditaksir hampir Rp 12 miliaran.

"Kita minta segeralah lakukan pengajuan lelang," tukasnya.

Berdasarkan data dari LPSE Provinsi Bengkulu, hingga 28 Februari ini ada 12 paket kegiatan yang diajukan baru diajukan lelang. Diantaranya, Pengawasan Rekonstruksi Jalan Lubuk Durian - Lubuk Sini (DAK), yang harus dilakukan seleksi ulang.

Pengawasan dan pengembangan masjid Baitul Izzah Bengkulu, Pengawasan rehabilitasi rehabilitasi penataan kantor gubernur tahap dua, pengawasan pembangunan spam jaringan dan spam regional KOBEMA.

Pengawasan pengembangan Mapolda Bengkulu. Pengawasan Kegiatan Pembangunan Pagar BORR lanjutan.

Pengawasan Rekonstruksi Jalan Permu - Bengko. Pengembangan dan Pembangunan Sarana Penunjang Masjid Baitul Izzah Provinsi Bengkulu. Pengawasan Pembangunan Sarana dan Prasarana Lingkungan Gedung Kejati Bengkulu.

Pengawasan Pengembangan dan Pembangunan Sarana Penunjang Masjid Baitul Izzah Provinsi Bengkulu. Kemudian, belanja makan dan minum kegiatan, jasa konsultan perencanaan.

Pengamat Ekonomi Provinsi Bengkulu, yang juga sebagai ketua IKA UNPAD Prof. Bengkulu, sekaligus Rektor Universitas Dehasen, Prof. Dr. Kamaludin, MM juga ikut menyoroti hal ini.

Ia menilai perlu adanya akselerasi dalam pengajuan lelang kegiatan tahun 2022. Adanya efisiensi waktu diawal awal tahun ini.

Dinilai dapat mengoptimalkan pengerjaan dari kegiatan Pemprov Bengkulu di tahun ini. Selain itu, juga mempertimbangkan dampak lainnya, yang bisa memperlambat pengerjaan proyek baik dari sisi administrasi maupun kondisi cuaca.

"Kalau di awal tahun kegiatan-kegiatan bisa dieksekusi maka anggaran yg ada tidak banyak yang menjadi luncuran," paparnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: